Carl Yuan dan Dou Zecheng siap mengibarkan bendera China ketika Zurich Classic of New Orleans dimulai hari ini (25/4).

Dua sahabat lama, Carl Yuan dan Dou Zecheng, akan bahu-membahu untuk pertama kalinya pada ajang Zurich Classic of New Orleans pekan ini. Keduanya tak hanya berniat untuk bisa bersinar di TPC Louisiana, tapi juga akan menikmati kebersamaan pada pekan ini.

Kedua pegolf yang sama-sama berusia 27 tahun ini sudah saling kenal selama hampir 20 tahun sejak pertama kali bertemu pada sebuah play-off pada kompetisi junior. Menariknya, kehadiran mereka ke PGA TOUR juga terwujud melalui jalur yang serupa setelah menempuh jalur berbeda pada masa amatir masing-masing.

”Menurut saya rekan untuk tahun ini merupakan yang terbaik yang bisa saya dapatkan,” tutur Dou, yang akan tampil untuk ketiga kalinya pada satu-satunya ajang beregu yang masuk hitungan perlombaan FedExCup ini.

”Saya bersemangat bisa bermain dengan Marty,” imbuh Yuan. ”Jelas kami besar dan bermain bersama sejak junior dan kami tahu kalau permainan kami masing-masing memang bagus. Kami tahu kalau bisa mendapatkan pekan yang bagus, kami bisa melakukan hal-hal yang besar.”

Kami ingin berada di jajaran atas klasemen, jadi Anda mesti terus membuat birdie dan tidak boleh ada bogey setelah itu, bahkan dalam alternate shot.” — Dou Zecheng.

Yuan, yang bermain dalam musim keduanya pada PGA TOUR, telah menikmati dua kali finis di lima besar. Sementara Dou, yang memiliki hak bertanding secara terbatas lantaran finis di luar 125 besar klasemen akhir FedExCup musim lalu, baru bisa bermain dalam empat turnamen pada tahun ini. Keduanya juga sempat berkiprah pada Korn Ferry Tour selama beberapa musim sehingga persahabatan mereka kian erat.

Keduanya belum pernah lolos cut pada ajang ini ketika berpasangan dengan pemain lain. Sebagai satu-satunya ajang beregu, Zurich Classic of New Orleans ini menggunakan format fourball dan foursome (alternate shot) secara bergantian. Namun, dengan kini keduanya menjadi satu tim, mereka pun merancang strategi yang sederhana untuk bisa sukses pada pekan ini.

”Carl meminta saya untuk menciptakan banyak birdie, supaya tidak apa-apa kalau kemudian mendapat bogey,” ujar Dou sambil tertawa. Ketika berpasangan dengan Zhang Xinjun tahun 2018 lalu, Dou sempat berbagi puncak klasemen setelah pasangan ini membukukan skor 60, tapi terpaksa pulang lebih awal karena esoknya justru membukukan skor 80.

”Mungkin itulah hal yang bisa kami pikirkan untuk putaran pertama (fourball). Kami ingin berada di jajaran atas klasemen, jadi Anda mesti terus membuat birdie dan tidak boleh ada bogey setelah itu, bahkan dalam alternate shot. Saya tahu kalaupun pukulan saya meleset, dia takkan menyalahkan saya dan begiu pula halnya dengan dia, ini antara teman. Menurut saya dengan begitu kami akan lebih rileks. Pada tahun ketika saya bermain dengan Xinjun, kami memimpin pada putaran pertama, lalu mendapat skor 80 karena kami kira kami punya banyak cadangan.”

”Terlepas dari apakah kami main bagus atau biasa saja, kami akan menikmati kesempatan ini. Kami tak punya banyak kesempatan untuk bisa berpasangan seperti ini ….” — Carl Yuan.

Yuan menambahkan, ”Terlepas dari apakah kami main bagus atau biasa saja, kami akan menikmati kesempatan ini. Kami tak punya banyak kesempatan untuk bisa berpasangan seperti ini … bagi kami hal seperti ini jauh lebih berarti daripada memenangkan turnamen golf. Bisa bermain, menikmati waktu ini, dan melakukan hal yang bisa kami lakukan untuk pekan ini.”

Dou beralih profesional saat berusia 17 tahun setelah mendominasi lanskap golf amatir di China. Adapun Yuan memilih berkuliah ke Amerika melalui University of Washington sebelum beralih profesional menjelang kelulusannya tahun 2018. Pada tahun yang sama, Dou melakoni debutnya pada PGA TOUR.

Melihat perkembangan sahabatnya itu, Dou mengaku terkesan. ”Saya melihat Carl beberapa kali finis di lima besar. Dia mahir melakukan chip-in, melakukan approach yang mendekati lubang untuk memudahkan birdie. Saya mengharapkan hal-hal seperti itu darinya pada pekan ini. Kalau bola saya meleset dari green, dia bisa melakukan chip-in,” senyum Dou, yang finis T32 pada ajang Puerto Rico Open sebagai finis terbaiknya musim ini.

Dengan kompetisi beregu yang menjelang pada tahun ini lewat gelaran Presidents Cup di Royal Montreal pada bulan September mendatang, Yuan berharap bisa memaksimalkan waktu yang ada untuk bersaing dan masuk Tim Internasional.

”Tentunya bisa mengikuti Presidents Cup menjadi salah satu target utama saya,” ujar Yuan, yang sejauh ini telah mengoleksi satu gelar Korn Ferry Tour. ”Yang mau saya bilang ialah saya akan terus berlatih giat untuk mewujudkannya dan mencurahkan lebih banyak waktu, lebih banyak usaha, dan memiliki tim yang lebih lengkap untuk membantu saya mewujudkannya. Bermain golf dengan baik bakal menjadi jawabannya, jadi target utamanya ialah tetap menjalani proses saya, melakukan keseharian dan berharap untuk pada akhirnya bisa masih tim.”