Patricia Sinolungan akan menemani Elaine Widjaja pada ajang Hana Financial Group Singapore Women’s Open pekan ini.

Oleh Raka S. Kurnia/GolfinStyle.

Patricia Sinolungan baru mendapat undangan untuk mengikuti Hana Financial Group Singapore Women’s Open pada pertengahan pekan lalu. Undangan yang terbilang mendadak ini memang mengejutkan, namun bagai durian runtuh baginya. Meskipun sudah mengantongi kartu anggota pada China LPGA Tour menyusul keberhasilannya lulus Qualifying School pada awal Februari lalu, ia masih harus menunggu hingga bulan April untuk bisa melakoni debutnya di China.

”Awalnya, saya mendapatkan undangan itu melalui panggilan telepon, saya ditanya apakah bisa bermain dan respons saya seketika itu ialah langsung mengiyakan. Walaupun cukup mendadak, saya sudah melakukan banyak penyesuaian, persiapan, berlatih bersama Lawry (Montague dari National Golf Institute) dari bulan-bulan sebelumnya,” tutur Patricia.

Memang benar. Mantan anggota Tim Nasional Indonesia yang beralih profesional tahun 2023 ini bisa dibilang sedang berada dalam mode turnamen. Setelah mengikuti Qualifying School pada Thai LPGA akhir Januari, ia bertolak ke China untuk meraih kartu China LPGA Tour. Dua pengalaman yang bertolak belakang—gagal lolos cut di Thailand, namun sukses di China—itu jelas memberi sejumlah PR baginya sehingga ia banyak menghabiskan waktu untuk berlatih.

Meski mendadak, ajang yang menjadi turnamen pertama KLPGA Tour musim 2024 ini justru diadakan di Tanah Merah Country Club. Patricia sudah pernah bermain di lapangan ini sehingga undangan ini jelas seakan menjadi bonus istimewa baginya.

”Lapangannya cukup panjang secara jarak pukul. Sangat menuntut kualitas pukulan yang solid. Beberapa hole, secara visual, bisa menantang; banyak air dan juga banyak rintangan. Walaupun terlihat sangat besar, namun green-nya punya banyak slope dan juga cukup berat. lapangan yang menyenangkan untuk dimainkan, sangat menarik,” jelas Patricia.

 

Patricia Sinolungan, Hana Financial Group Singapore Women’s Open 2024.
Q-School di Thailand dan China banyak mempersiapkan Patricia Sinolungan untuk kondisi turnamen, yang juga membantunya untuk siap ketika mendapat undangan mendadak mengikuti Hana Financial Group Singapore Women’s Open 2024. Foto: GolfinStyle.

 

Selama ini, Patricia mengaku banyak melatih tekniknya di driving range, setra melakukan latihan target, berlatih di lapangan untuk mengekspos dirinya dalam kondisi-kondisi yang sering terjadi di lapangan, ”seperti rough di fairway, bunker fairway, pukulan yang meleset dari fairway, atau melakukan berbagai pukulan dari fairway dan mencoba mendekatkan bola sedekat mungkin ke lubang untuk par menjadi hal yang mesti saya lakukan karena ini menjadi bagian dari persiapan,” ujarnya.

Putaran latihan pada pekan ini menjadi penting baginya untuk kembali melakukan pemetaan lapangan. Selain melihat kecenderungan ke mana pukulannya akan meleset, ia juga mesti melihat spot-spot terbaik untuk pukulan-pukulan yang meleset.

”Saya belajar untuk melihat dari bagian belakang green. Dari sana bisa lebih terlihat konturnya dan bagaimana desainer lapangan ingin hole itu dimainkan. Terkadang para desainer itu ingin kita memikirkan suatu hal dengan menonjolkan hal tertentu sehingga Anda jadi ingin menyerang langsung ke pin. Padahal mungkin ada air di kanan, ada rintangan di kanan green sementara sisi kirinya lebar. Jadi, terkadang lebih baik bermain dari tengah green dan memberi peluang birdie, daripada menyerang pin yang diposisikan di tempat yang sulit yang malah lebih memberi tekanan,” sambungnya.

”Saya banyak memikirkan soal Tanah Merah dan ini lapangan yang sangat menarik. Hole 2 par 4, misalnya, cukup panjang dan bahkan bisa membutuhkan 3-wood atau long hybrid dengan jarak 200-210 meter ke green dengan slope ke kiri dan kanan sehingga bola akan memantul ke kiri atau ke kanan. Dan ada bunker di sisi kiri fairway dan pohon tinggi di sisi kanan. Pepohonannya sangat tinggi kecuali kita bisa memainkan driver dan memukul bola dengan tinggi, Anda akan dipaksa memukul ke kiri dan memukul fade karena di sisi kiri bunker fairway itu hazard.”

Tidak pelak lagi, pemahamannya soal lapangan itu bakal menjadi modal berharga bagi Indonesia, mengingat ia sendiri sangat senang bisa mewakili Indonesia bersama Elaine. Apalagi keduanya kini sama-sama bergabung bersama Ciputra Golfpreneur Foundation.

 

Patricia Sinolungan, Hana Financial Group Singapore Women’s Open 2024.
Simone Asia Pacific Cup 2023 banyak mengajarkan kesabaran dalam bermain bagi Patricia Sinolungan, sesuatu yang bakal bermanfaat pada Hana Financial Group Singapore Women’s Open pekan ini. Foto: GolfinStyle.

 

”Saya pikir ini fenomenal karena kami berdua mendapat undangan dan diberi kesempatan mengikuti ajang ini,” ujarnya. ”Undangan ini menunjukkan betapa besar kepercayaan yang diberikan KLPGA dan AGLF untuk Indonesia seiring dengan meningkatnya kualitas pemain kita,” ujarnya bersemangat.

Pekan ini Patricia juga akan kembali ditemani oleh sang ayah, Iwan Sinolungan, yang juga menemaninya sebagai kedi ketika mengikuti Q-School China LPGA di The Dunes at Shenzou Peninsula, di Hainan, China pada awal Februari lalu.

Sejak sebelum Q-School, Patricia banyak menghabiskan waktunya dengan Lawry untuk benar-benar siap mengarungi dunia Tour profesional. Cut-off menjadi satu faktor pembeda di level profesional ini.

”Mungkin pada ajang-ajang amatir elite, seperti Women’s Amateur Asia-Pacific dan yang lainnya, cut-off diterapkan setelah hari kedua, namun kebanyakan ajang amatir dan college golf tidak ada cut sama sekali, jadi bisa main penuh 3-4 hari. Sangat berbeda dengan golf profesional dan Q-School yang tahapannya cukup tinggi. Jika tidak lolos cut, saya betul-betul tidak punya status,” ujarnya.

Hana Financial Group Singapore Women’s Open pekan ini jelas menjadi persiapan yang sangat penting baginya, mengingat KLPGA Tour punya status yang lebih tinggi daripada China LPGA. Meski tidak memikirkan kemenangan, jelas ia tahu kalau kemenangan pada pekan ini bisa memberinya status anggota pada sirkuit yang berbasis di Korea itu. Siapa yang bakal tahu?