
Jalur global yang ada saat ini turut mempercepat tampilnya bakat-bakat baru Asia ke permukaan.
Oleh Chuah Choo Chiang, Senior Director, Marketing & Communications APAC untuk PGA TOUR.
Saatnya benar-benar tepat bagi golf di Asia ketika pada hari Minggu yang cerah pada bulan Oktober itu, tiga bakat muda, Kevin Yu dari China Taipei, Ding Wenyi dari China, dan Kaito Onishi asal Jepang menegaskan betapa pentingnya beragam jalur global yang ada untuk melangkah ke destinasi utama olahraga golf, yaitu PGA TOUR.
Data terkini dari The R&A menunjukkan bagaimana pertumbuhan golf secara internasional masih terus berlangsung. Bahkan Asia menjadi wilayah terkemuka, di antara area-area yang terafiliasi dengan R&A, dengan total orang dewasa yang aktif bermain golf mencapai angka 26,2 juta. Dengan latar demikianlah, sejumlah inisiatif yang dipimpin oleh PGA TOUR juga mulai membuahkan hasil pertamanya dalam mengenali dan mempercepat perjalanan karier dari bintang-bintang muda dari Asia.
Kasus pertamanya ialah Kevin Yu, yang dengan bangga menjadi lulusan Asia pertama dari program inovatif PGA TOUR University, yang bisa memenangkan sebuah ajang PGA TOUR lewat ajang Sanderson Farms Championship, 6 Oktober 2024 lalu. Pegolf yang baru berusia 26 tahun ini lulus di posisi keempat pada PGA TOUR University 2021, setelah karier amatir yang cemerlang bersama Arizona State University. Ia pun mendapat status pada Korn Ferry Tour, sebelum melangkah menuju PGA TOUR pada musim berikutnya dengan finis di peringkat 20 pada daftar point Korn Ferry Tour.
Menyadari adanya celah bagi para pegolf amatir kuliahan non-AS, PGA TOUR bersama DP World Tour dan The R&A pun meluncurkan Global Amateur Pathway (GAP) pada awal tahun ini. GAP ini berjalan beriringan dengan PGA TOUR University untuk menghadiahi pegolf amatir top dengan kartu DP World Tour. Pegolf amatir top dari China Ding Wenyi menjadi pemenang pertama setelah mengukuhkan statusya sebagai pegolf No.1 GAP dengan kemenangan memukau pada Asia-Pacific Amateur Championship, di Jepang. Menariknya, pada hari yang sama di belahan Amerika, Yu juga meraih kemenangannya di Mississippi.

Kini semua mata tertuju kepada Ding, pegolf yang disebut-sebut berpotensi menjadi juara Major. Akankah ia mengikuti jejak Yu melompat ke PGA TOUR melalui jalur DP World Tour—yang dimungkinkan dengan menempati sepuluh posisi teratas peringkat Race to Dubai. Pegolf muda asal China ini harus melepas haknya mengikuti The Masters dan The Open tahun 2025, namun ia merasa yakin bisa lolos kualifikasi untuk kedua ajang Major tersebut sebagai pegolf profesional.
Dalam bahasa Inggris ada ungkapan yang berbunyi, ”Good things comes in three” (kurang lebih berarti jika dua hal baik sudah terjadi sebelumnya, hal yang baik juga akan terjadi untuk ketiga kalinya—ed.). Pegolf Jepang Kaito Onishi memastikan kebenarannya. Ia memastikan statusnya di jajaran 30 besar pada akhir musim 2024 pada Korn Ferry Tour. Hal ini juga terjadi pada tanggal 6 Oktober 2024 lalu. Artinya, ia telah memastikan kartu PGA TOUR untuk tahun 2025. Dengan begitu, ia akan bergabung dengan pemegang 10 gelar PGA TOUR, Hideki Matsuyama, dan Ryo Hisatsune di sirkuit elit ini. Dan tinggal soal waktu saja untuk melihat apakah pegolf yang pindah ke Los Angeles ketika beusia 9 tahun ini bisa mewujudkan ambisinya menjadi pegolf No.1 Dunia dan Juara Masters.
Ketika masih berusia 7 tahun, Kevin Yu, yang pekan ini juga mengikuti ZOZO CHAMPIONSIHP di Jepang, belajar golf lewat ayahnya, seorang pelatih profesional di driving range setempat. Ia berkembang menjadi pegolf amatir terkemuka dan menjuarai medali emas Asian Games dalam kompetisi beregu tahun 2014. Kala itu usianya 16 tahun dan langsung berteman baik dengan salah satu rekan timnya, C.T. Pan. Pan jugalah yang mendorongnya mengambil jalur kuliahan di AS untuk meningkatkan karier golfnya. Pan sendiri sempat kuliah selama empat tahun pada University of Washington dan kini telah menjuarai satu gelar PGA TOUR.
”Program PGA TOUR University menyediakan jalur yang jelas menuju Korn Ferry Tour dan pada akhirnya ke PGA TOUR. Ini peluang yang luar biasa. Sistem di AS lebih mengalir dan memberi jalur cepat bagi pemain untuk melangkah ke puncak,” ujar Yu, yang menjadi pegolf ketiga dari China Taipei—setelah T.C. Chen dan C.T. Pan—yang menjuarai gelar PGA TOUR.
Selama beberapa waktu, Ding, yang menempati posisi ketiga pada World Amateur Golf Ranking, hampir pasti mengambil jalur PGA TOUR University setelah bergabung dengan Arizona State University pada musim gugur tahun 2023 lalu. Ia juga lekas mengukuhkan statusnya di level NCAA dengan menciptakan rekor skor 27-under 189 dalam turnamen 54 hole. Ia juga menjadi pegolf China Daratan pertama yang menjuarai U.S. Junior Amateur pada tahun 2022. Namun, ia memilih menjadi profesional lewat Global Amateur Pathway.

”Global Amateur Pathway telah memberi kesempatan yang luar biasa bagi saya,” ujar Ding, yang finis T11 pada debut profesionalnya pada ajang Hangzhou Open pada European Challenge Tour di negeri sendiri. ”Pilihan yang sangat sulit bagi saya (untuk melepas hak mengikuti dua ajang Major), tapi setelah berdiskusi dengan keluarga, saya yakin ini keputusan yang tepat. Global Amateur Pathway memberi peluang yang sangat bagus bagi pegolf nonkampus (AS) seperti saya untuk mengambil keputusan tersebut.”
Bagi Onishi, yang mengidolakan peraih tiga gelar PGA TOUR Shigeki Maruyama, perjuangan keras yang ia tempuh melalui Korn Ferry Tour telah membuatnya menjadi pemain yang tangguh. Sebagai pendatang baru pada tahun 2023, ia finis di posisi 100 untuk nyaris membuatnya terlempar sebagai Korn Ferry Tour. Ia masih bisa mempertahankan status kondisionalnya dengan 0,49 poin. Sepuluh besar pada Astara Golf Championship presented by Mastercard bulan Februari 2024 menjadi pembuka peluang baginya. Ia kemudian menjuarai UNC Health Championship presented by STITCH, yang secara esensial memastikannya meraih kartu perdana ke PGA TOUR.
”Mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar Onishi, yang meneteskan air mata setelah menyebut kedua orangtua dan Maruyama setelah memastikan kartu PGA TOUR Itu.
Tentunya akan ada lebih banyak mimpi yang bisa diwujudkan dalam tahun-tahun mendatang. Semua itu berkat beragam jalur global, baik bagi para pegolf amatir maupun profesional, yang membentuk ekosistem golf dengan PGA TOUR sebagai pusat semuanya.
Para penggemar golf di Indonesia kini bisa menyaksikan berbagai ajang PGA TOUR melalui Mola dan DAZN.