Para pegolf papan atas menyambut gelaran perdana Indonesia Women’s Open sebagai musim pembuka kompetisi tahun 2025.

Mereka yang sudah mengikuti perkembangan golf di Indonesia sejak lama mungkin tidak begitu mengenal nama-nama mereka. Namun, rekam jejak masing-masing, serta status mereka yang cukup bagus pada Rolex Women’s World Golf Rankings menunjukkan kredibilitas mereka sebagai pegolf papan atas.

Tidaklah mengherankan jika nama-nama, seperti Eri Okamoto (No.178 Dunia) asal Jepang, Dottie Ardina (No.270 Dunia) dari Filipina, Jaravee Boonchant (No.292 Dunia) asal Thailand, Son Yebin (No.313 Dunia) dari Korea, dan Gabriella Then (No.688) asal Amerika layak mendapat perhatian publik pada ketika Indonesia Women’s Open mulai berlangsung pada Jumat (24/1) besok.

Ajang ini juga menjadi istimewa bagi Ardina. Pegolf asal Filipina ini menjadi salah satu pegolf papan atas saat ini yang sering mengikuti ajang junior di Indonesia.

”Menurut saya golf wanita sudah jauh berkembang ketika saya masih junior. Saya juga senang bisa melihat beberapa pemain Indonesia yang dulu sama-sama junior dengan saya masih melanjutkan kariernya. Saya kira golf tidak hanya berkembang di Korea dan Jepang, tapi juga di Filipina dan Indonesia,” tuturnya.

 

(Ki-ka) Eri Okayama (Jepang), Son Yebin (Korea), Gabriella Then (Amerika), Jaravee Boonchant (Thailand), dan Dottie Ardina (Filipina), Indonesia Women’s Open.
(Ki-ka) Eri Okayama (Jepang), Son Yebin (Korea), Gabriella Then (Amerika), Jaravee Boonchant (Thailand), dan Dottie Ardina (Filipina) menjawab pertanyaan media jelang kompetisi. Foto: Indonesia Women’s Open.

 

Ardina merupakan salah satu pegolf yang sempat mengikuti ajang Ladies Indonesia Terbuka, ajang nasional terbuka bagi kaum wanita kala itu.

”Saya rasa ajang kali ini lebih banyak diikuti pegolf internasional ketimbang 2012 dulu. Saya merasa lebih bersemangat kali ini karena sekarang saya sudah profesional, sementara waktu itu saya diundang sebagai pegolf amatir, jadi sangat senang bisa ada Indonesia Women’s Open setelah 2012,” tuturnya.

”Saya sempat mengobrol dengan Agnes (Retno Sudjasmin) dan Dea (Mahendra). Kami senang bisa bertemu lagi setelah sekian lama. Dan kami menikmati mengobrol dan bertemu mereka pada saat welcome dinner kemarin.”

Sebagai Duta Indonesia Women’s Open, Gabriella Then merasa bisa lebih dekat dengan negeri leluhurnya. Meski berkewarganegaraan Amerika, ia memiliki ikatan erat dengan Indonesia dari pihak orangtuanya.

”Senang bisa kembali ke sini setelah sebelumnya sempat mengikuti Simone Asia Pacific Cup, yang juga digelar di Indonesia. Senang juga bisa mengenal pemain Indonesia lainnya,” jelasnya.

 

Son Yebin, KLPGA Tour.
Sudah sejak lama Son Yebin menilai Indonesia sebagai negara yang ideal untuk kompetisi golf kelas dunia. Foto: KLPGA Tour.

 

”Nasi goreng, nasi kuning, dan rawon masih menjadi favorit saya,” ujarnya lagi sambil tertawa. ”Rasanya terhormat bisa dipercaya menjadi duta besar untuk Indonesia Women’s Open dan mewakili golf wanita di Asia, khususnya di Indonesia.”

Adapun Jaravee, yang tahun 2023 lalu menjuarai Simone Asia Pacific Cup bersama Atthaya Thitikul dalam nomor beregu, mengaku menikmati kehadiran para penggemar golf di Indonesia.

”Saya merasa terhormat bisa kembali ke sini dan tampil pada ajang perdana Indonesia Women’s Open ini. Para penggemar golf di Indonesia sungguh luar biasa, mereka selalu datang untuk mendukung, tidak hanya para pemain Indonesia, tapi pemain dari negara lain, jadi saya merasa senang melihat mereka datang dan menyaksikan pertandingan,” tuturnya.

Bagi Okayama, kesempatan berkompetisi di Damai Indah Golf BSD Course ini juga menjadi kesempatan berharga untuk bisa kembali ke bentuk permainan terbaiknya. Ia mengaku masih mengalami kesulitan untuk tampil prima dalam beberapa turnamen terakhir yang ia ikuti. Meski demikian, Okayama bersikap optimis untuk bisa bangkit dan menikmati musim yang solid.

”Saya merasa terhormat bisa tampil pada edisi perdana Indonesia Women’s Open ini. Cuaca di Jepang sangat dingin saat ini, jadi saya merasa bersemangat bermain di negara yang beriklim lebih hangat,” ujarnya.

 

Song Gaeun, KLPGA Tour.
Pemegang dua gelar KLPGA Tour Song Gaeun dari Korea menjadi salah satu pegolf yang layak diikuti pada pekan ini. Foto: KLPGA Tour.

 

”Belakangan ini saya memang belum bermain dengan baik, tapi saya ingin bersikap positif, jadi saya bersemangat untuk bisa kembali kompetitif.”

Son Yebin akan memimpin rombongan pegolf Korea di Damai Indah Golf BSD Course pekan ini. Dengan peringkat 313 Dunia saat ini, ia menjadi pegolf Korea dengan peringkat dunia tertinggi yang mengikuti ajang pekan ini.

”Ketika pertama kali mendengar ajang ini akan digelar, saya selalu berpikir kalau Indonesia memiliki semua elemen untuk bermain golf, menggelar turnamen yang bagus karena didukung cuaca yang bagus, termasuk lingkungannya. Jadi, saya bertanya-tanya kenapa sebelumnya ajang seperti ini belum pernah ada? Jadi, kalau kelak mendapat kesempatan untuk mengikuti ajang ini lagi, pasti saya akan datang lagi,” jelasnya pegolf yang banyak berlatih di Vietnam untuk bersiap mengikuti kompetisi pekan ini.

Selain mereka, beberapa nama top lain yang perlu diikuti aksinya, termasuk rekan senegara Son, Song Gaeun (No.337 Dunia), yang sejauh ini telah menjuarai dua ajang KLPGA—Hana Financial Group Championship 2021 dan Daebo Hausd Open 2022.

Selain itu, ada pula Patcharajutar Kongkraphan (No.144 Dunia) asal Thailand. Pegolf yang banyak berkiprah di Taiwan ini telah menjuarai 30 gelar profesional. Salah satunya tercipta pada ajang Ladies Indonesia Open, lebih dari 14 tahun silam sehingga ajang pada pekan ini akan terasa istimewa baginya.