
Inez Wanamarta dan Ida Ayu Indira Melati Putri kembali menampilkan penampilan gemilang untuk memperbaiki posisi masing-masing menuju putaran final Women’s Amateur Asia-Pacific.
Dua wakil Indonesia, Inez Wanamarta dan Ida Ayu Indira Melati Putri kembali menampilkan permainan yang solid pada putaran ketiga Women’s Amateur Asia-Pacific di Abu Dhabi Golf Club. Keduanya kini menembus posisi 15 besar dengan Inez berada di posisi T12, sedangkan Mela, sapaan Ida Ayu Indira Melati Putri, untuk sementara menempati peringkat T14.
Permainan Mela tadi tak sekadar solid, tapi juga bahkan jauh lebih memukau daripada putaran kedua. Untuk kedua kalinya ia berhasil bermain tanpa bogey untuk mencatatkan skor 5-under 67 dan skor total 5-under 211. Skor 67 miliknya menempatkannya sebagai salah satu pegolf yang mencatatkan skor terendah pada hari ketiga. Selain Mela, hanya pimpinan klasemen Natthakritta Vongtaveelap asal Thailand dan Nanako Inagaki dari Jepang yang sanggup menorehkan skor serupa.
”Saya sungguh bersyukur dengan hasil yang saya raih hari ini. Hari ini merupakan putaran tanpa bogey kedua saya pada tahun ini. Jadi, saya sangat gembira meraihnya. Pukulan saya berhasil mencapai banyak green dan tinggal menanti untuk memasukkan putt untuk birdie,” jelas alumnus Purdue University ini.
Mela, yang kembali bermain dari hole 10, menorehkan birdie di hole 14 dan 16 dan mencatatkan 3-under, termasuk tatkala menutup putaran ketiga di hole 9 par 4 untuk menorehkan skor terendahnya pada pekan ini.

Birdie di hole pamungkasnya tadi ia raih dengan meyakinkan. Menggunakan 3-wood untuk pukulan tee-nya, ia menyisakan jarak sekitar 152 yard atau sekitar 139 meter, ”dan saya memainkan 7-iron dengan solid. Sisanya putt dua meter dengan break dari kiri ke kanan dan saya berhasil memasukkannya,” tuturnya.
Mela menyebut kesabaran menjadi salah satu kunci penting untuk bermain di Abu Dhabi Golf Club ini. ”Green di sini sangat luas dan break-nya juga sulit. Jadi, saya harus bersabar untuk memasukkan bola,” tambahnya.
Sejauh ini performa Mela dalam penampilan perdananya sungguh membanggakan, terutama mengingat ia memulai debutnya ini dengan bermain 3-over, namun berhasil menorehkan delapan birdie dalam 36 hole terakhir.
”Sungguh suatu kehormatan karena ini merupakan penampilan pertama saya, jadi ini debut saya di sini. Saya sungguh bersyukur karena pada hari pertama saya bermain 3-over dan bisa bangkit, 3-under pada hari kedua dan lolos cut. Jadi, (pencapaian) ini merupakan suatu kehormatan bagi saya,” tegasnya. ”Besok saya akan memainkan rencana yang sama seperti hari ini. Fokus pada tiap momen, pukulan demi pukulan, ….”
Penampilan solid juga ditampilkan oleh Inez, yang juga menempuh pendidikan pada Purdue University. Setelah hanya bermain even par pada putaran kedua, pegolf asal kelahiran Belanda ini meraih birdie pertamanya di hole 2 dan menambah satu lagi di hole 4, sebelum mencatat satu-satunya bogey di hole 5. Dua birdie tambahan di hole 10 dan 17, ikut memberinya peluang untuk menembus sepuluh besar dalam 18 hole tersisa.

Adapun Viera Permata Rosada, yang menciptakan kejutan pada putaran pertama, harus mengalami kesulitan pada 18 hole ketiganya tadi. Setelah mengawali dengan dua bogey berturut-turut dan bermain 4-over dalam delapan hole pertamanya, pegolf yang biasa disapa Ocha ini akhirnya meraih birdie pertamanya di hole 18. Namun, tatkala ia sepertinya berhasil menemukan momentumnya, ia harus kembali mendapat dua bogey di hole 2 dan 3. Meski kemudian menambah birdie lagi di hole 4 dan 8, tiga double bogey di hole 5, 6, dan 9 membuatnya harus berbagi peringkat ke 50 bersama pegolf Selandia Baru, Caitlin Cotterill.
Sementara itu, Vongtaveelap melanjutkan dominasinya dan kian kukuh di puncak klasemen. Seperti halnya Mela, pegolf Thailand ini juga kembali mencatatkan 18 hole keduanya secara berturut-turut dengan bermain tanpa bogey. Dua birdie di hole 2 dan 8 ia lengkapi dengan mempertegas dominasinya dengan birdie di hole 17 dan eagle di hole 18, yang memberinya keunggulan tiga stroke atas pegolf Jepang, Mizuki Hashimoto yang bermain dengan skor 4-under 68 untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.
”Saya sangat senang dengan finis saya. Sungguh sempurna. Tujuh pukulan terakhir persis seperti yang saya inginkan,” ujar pegolf yang menjuarai 19 gelar dan delapan kali finis runner-up di Thailand ini dalam dua tahun siklus World Amateur Golf Ranking. ”Saya datang kemari berpikir untuk memenangkan kejuaraan ini. Jadi, inilah cara terbaik untuk menuju putaran final. Namun, saya juga tahu kalau saya masih harus main bagus karena ada begitu banyak pemain tangguh di lapangan.”
Hashimoto menjadi pesaing terdekatnya setelah menorehkan lima birdie dengan sebuah bogey tadi. ”Saya mendapat banyak birdie di sembilan hole pertama …. Saat mendapat bogey di hole 11 itu saya menjadi agak gugup, tapi tidak sampai bermain terlalu buruk. Besok hari baru. Saya akan berusaha main sebaik mungkin,” ujar pegolf asal Hyogo yang berusia 19 tahun ini.