Jonathan Wijono memperbaiki catatan penampilannya pada BNI Indonesian Masters presented by Tunas Niaga Energi.
Dalam penampilan keempatnya pada ajang BNI Indonesian Masters presented by Tunas Niaga Energi, Jonathan Wijono akhirnya berhasil memastikan tempatnya pada putaran akhir pekan. Berbekal putter pinjaman dan kedi profesional yang telah menemaninya dalam beberapa turnamen regional terakhir, Jonathan memastikan bermain penuh selama empat putaran setelah mencatatkan skor 2-under 69 pada putaran kedua. Skor tersebut membuatnya mengoleksi total 5-under 137 sehingga untuk sementara menempati peringkat T21.
Pada putaran kedua di Royale Jakarta Golf Club tadi, Jonathan, yang memulai permainannya dari hole 10, harus bersabar hingga hole 15 untuk menorehkan birdie pertamanya. Ia kemudian menuai birdie keduanya dari hole 18 sehingga melangkah ke sembilan hole terakhirnya dengan catatan 2-under.
Ketika momentum seakan memihaknya, ia justru melakukan kesalahan fatal di hole 1, di mana ia justru melakukan pull shot sehingga mendapat double bogey.
”Saya berusaha sesabar mungkin, melegakan diri sendiri dengan berpikir bahwa, ’Oh, saya masih even par kok.’ Jadi, saya menjaga emosi saya supaya sabar, supaya tidak terpengaruh oleh double bogey itu,” ujarnya. ”Harus iklas sih. Soalnya, kalau tadi (emosi saya) meledak, bisa beda ceritanya. Memang lebih mudah mengatakannya daripada menjalaninya,” jelas Jonathan.
”Hari ini meskipun mainnya cuma 2-under, lebih terasa bermain lebih bagus. Pukulan dari tee off lebih oke daripada kemarin, ….”
Keberhasilannya mengendalikan emosi usai double bogey itu terbukti bisa membawanya kembali fokus ke permainan. Dengan delapan hole tersisa, Jonathan berhasil menutup putaran kedua tadi dengan tambahan birdie dari hole 6 dan 9.
”Hari ini meskipun mainnya cuma 2-under, lebih terasa bermain lebih bagus. Pukulan dari tee off lebih oke daripada kemarin, cuma kecelakaan di hole 1 saja yang agak mahal,” jelasnya lagi.
Keberadaan kedi profesional asal Malaysia, yang sebelumnya merupakan kedi Johannes Veerman, yang kini berlaga pada DP World Tour, ikut memainkan peranan penting baginya. Jonathan mengakui kalau permainan mereka pada putaran kedua tadi relatif lebih lambat daripada biasanya.
”Jadi, memang ada diskusi karena ada yang memang benar-benar kami bahas, mengingat satu pukulan itu sangat krusial. Soalnya, diskusi tadi kami lakukan supaya bisa mengeksekusi pukulan dengan baik dan mengindari bogey,” ujarnya.
”Saya pribadi memang lebih suka diarahkan; saya tidak suka kalau harus berpikir, lebih enak tinggal memukul bola saja. Semula memang ada tidak klopnya karena pada awalnya masih ada keputusan yang dari saya juga, tapi sekarang dia sudah mulai memahami saya, dan saya pribadi juga sudah lebih mengerti idenya dia.”

Selain itu, Jonathan juga bermain dengan menggunakan putter pinjaman dari Teddy Jubilant.
”Itu putter (merek) Lab Golf. Memang saya memakai Lab Golf juga, tapi punya Om Teddy itu hasil fitting. Postur kami kurang lebih sama sehingga setup-nya juga sama,” jelas Jonathan yang memainkan putter itu pada Indonesian Tourism Golf Pro Series (ITGPS) 16 di Pangkalan Jati.
Keberhasilannya menembus akhir pekan pada turnamen yang juga menjadi penutup musim International Series pada Asian Tour ini seakan melengkapi tahun pasang-surut baginya. Setelah sempat memenangkan enam gelar ITGPS, permainannya sempat menurun. Bahkan sepekan sebelum menghadapi BNI Indonesian Masters presented by Tunas Niaga Energi, ia harus gagal lolos cut ketika mengikuti ajang Asian Development Tour di Malaysia.
Langkah Jonathan ini kemudian diikuti oleh Kevin Caesario Akbar sehingga pada tahun ini dua wakil Indonesia memastikan tempatnya pada akhir pekan. Tahun lalu Kevin menjadi satu-satunya wakil tuan rumah yang bermain penuh empat putaran di Royale Jakarta Golf Club.