
Selisih usia mereka mencapai 44 tahun, namun Nadene Gole dan Nguyen Bao Chau menikmati debut mereka pada Women’s Amateur Asia-Pacific sebagai peserta tertua dan termuda.
Melihat dari peringkat dunianya, No.103 pada World Amateur Golf Ranking (WAGR), Nadene Gole jelas memiliki kualitas yang kompetitif. Namun, jika tidak melihat langsung, mungkin banyak yang mengira kalau pegolf Australia ini sebenarnya sudah masuk kategori lanjut usia.
Gole menjadi peserta tertua pada Women’s Amateur Asia-Pacific pekan ini dengan usia 56 tahun. Kehadirannya di Hoiana Shores, di Vietnam menjadi partisipasi pertamanya pada ajang besutan Asia-Pacific Golf Confederation, The R&A, dan Masters Tournament ini.
Kemampuan kompetitifnya benar-benar terbukti di negeri sendiri. Pada tahun 2023, ia menjuarai enam kejuaraan senior yang diselenggarakan di enam negara bagian di Australia—Tasmanian Senior Amateur, NSW Senior Amateur Championship, Queensland Senior Amateur Championship, South Australia Senior Amateur Championship, Victorian Senior Amateur, dan Western Australia Senior Amateur. Prestasi ini bukan saja belum pernah terjadi di level senior, tapi bahkan di level amatir yang lebih muda pun tidak pernah terjadi sebelumnya.

Pada tahun yang sama, ia juga menjadi yang terbaik di Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Setelah menjuarai New Zealand Senior Championship—dimainkan dalam format matchplay—pada bulan Februari 2023, ia menjuarai U.S. Senior Women’s Open Championship pada awal Oktober 2023, dan kemudian sukses mempertahankan gelarnya setahun kemudian. Dua pekan setelah kemenangan di Amerika itu, ia menjuarai Australian Women’s Senior Amateur.
Tahun lalu, ia kembali mengikuti R&A Women’s Senior Amateur Championship, setelah dalam debutnya tahun 2023 finis di posisi T2. Kali ini ia sukses meraih kemenangan, sebelum akhirnya mempertahankan gelar U.S. Senior Women’s Amateur Championship dan Australian Women’s Senior Amateur.
Prestasinya menjuarai dua ajang senior amatir di Britania Raya dan Amerika itu membuatnya menjadi pegolf kedua yang mampu melakukannya setelah Lara Tennant pada tahun 2019.
Kemampuannya itu memang tidak mengherankan, mengingat Gole sebenarnya sempat menyandang status profesional. Ia sempat berkompetisi di Australia dan Jepang selama dua dasawarsa. Ia bahkan sempat menjuarai ajang Danish Open 1996, yang menjadi bagian dari sirkuit Ladies European Tour.
”Saya menjadi pendorong sejati bahwa golf merupakan olahraga sepanjang hayat. … Saya hanya menikmati golf selagi masih bisa.” — Nadene Gole.
”Saya merasa bersemangat bisa berada di sini bersama semua atlet muda yang mengagumkan ini. Saya tidak hendak membuktikan apa-apa, tapi saya juga tidak mau melewatkan kesempatan ini,” tutur Gale, yang mulai belajar golf ketika berusia 12 tahun.
Gole memutuskan pensiun dari sirkuit profesional untuk membesarkan kedua anaknya. Dan setelah mereka mulai berusia 20-an, kecintaannya pada olahraga ini membuatnya melanjutkan karier golfnya. Hanya saja, ia melepas status profesionalnya dan kembali menjadi pegolf amatir.
”Saya menjadi pendorong sejati bahwa golf merupakan olahraga sepanjang hayat. Persahabatan, perjalanan, keuntungan fisiknya. Saya hanya menikmati golf selagi masih bisa,” ujar Gole lagi.
”Pekan ini menjadi berat karena lapangannya 10-15% lebih panjang daripada yang dulu saya mainkan. Saya harus memukul wood ke beberapa green, sementara kebanyakan anak ini memainkan iron. Kalau bisa lolos cut saja saya sudah merasa meraih pencapaian besar.”

Zaman memang telah berganti. Ketika dalam usia 12 tahun ia baru belajar golf, Nguyen Ba Chau malah berada di lapangan yang sama dengan Gole dan bersaing dengan para pegolf amatir terbaik di wilayah Asia Pasifik.
Pegolf cilik asal Vietnam, yang kini berusia 12 tahun ini, menjadi pegolf termuda dari total 96 peserta dari total 25 negara yang berada di Hoiana Shores.
Nguyen merupakan salah satu produk golf masa pandemi. Dalam rentang lima tahun saja ia kini telah menempati peringkat ke-764 pada WAGR. Tahun lalu ia meraih dua kemenangan dengan lima kali finis di sepuluh besar pada turnamen yang mendapatkan poin WAGR. Prestasi lainnya termasuk finis di peringkat ke-20 pada ajang Malaysian Women’s Amateur Open 2024.
”Saya merasa bangga, senang, dan sedikit gugup bisa berada di sini pekan ini,” ujar Nguyen, yang masih belum bisa berbahasa Inggris. Ia harus dibantu ooleh Nguyen Gia Han, rekan senegaranya, yang juga berlaga pekan ini.
”Pukulannya bagus dan dia (Nguyen Bao Chau) punya banyak bakat, cuma belum terlalu banyak mendapat pengalaman mengikuti turnamen.” — Nguyen Gia Han tentang Nguyen Bao Chau.
Gia Han, yang kini berusia 14 tahun, ikut memberi pujian terhadap Nguyen, ”Pukulannya bagus dan dia punya banyak bakat, cuma belum terlalu banyak mendapat pengalaman mengikuti turnamen. Terkadang dia hanya perlu memiliki strategi dan manajemen lapangan yang lebih baik.”
Baik Gole, maupun Nguyen sama-sama menorehkan satu birdie pada putaran pertama kemarin (6/3). Hanya saja, Gole, yang lebih berpengalaman menorehkan skor yang lebih baik. Pegolf Australia itu mencatatkan skor 4-over 75 setelah mencatatkan tiga bogey dengan double bogey di hole 4. Ia kini menempati peringkat T67.
Adapun Nguyen, mendapat lima bogey dengan satu double bogey sehingga menorehkan skor 6-over 77. Meski demikian, ia tentu mengingat pesan ayahnya, ketika ia memukul bola dengan ayah dan saudara laki-lakinya, ”Nikmati pukulan terakhirmu dan berusahalah untuk menjadikan hari ini lebih baik daripada kemarin.”
Seperti yang Gole sampaikan, jika bisa lolos ke akhir pekan, keduanya jelas mencatatkan prestasi besar dalam debut masing-masing.