Taichi Kho menjadi pegolf Hong Kong pertama yang menjuarai ajang Asian Tour dan bakal tampil pada The Open Championship.
Taichi Kho mencatatkan sejarah sebagao pegolf Hong Kong pertama yang mencatatkan kemenangan pada kancah Asian Tour. Ia berhasil mempertahankan keunggulannya di puncak klasemen dan memenangkan gelaran perdana World City Championship presented by Hong Kong Golf Club.
Pegolf yang baru beralih profesional pada bulan Januari 2023 ini memastikan kemenangan dua stroke atas pegolf Selandia Baru Michael Hendry di bawah siraman hujan. Kemenangan ini jelas menjadi sangat istimewa lantaran pada pekan yang sama ia juga diperkenalkan sebagai duta besar Hong Kong Golf Club, persis pada turnamen pertama yang digelar untuk pertama kalinya di Wilayah Administrasi Istimewa China ini dalam 38 bulan terakhir.
Kho, yang baru berusia 22 tahun, menuntaskan putaran ketiga, yang menjadi putaran final lantaran ajang ini terpaksa dipangksa menjadi turnamen 54 hole, dengan skor even par 70. Skor total 12-under ini turut memberinya satu dari empat spot untuk mengikuti The Open Championship, yang akan digelar di Royal Liverpool bulan Juli 2023 mendatang.
”Berada di negeri sendiri, di hadapan semua orang, dengan orangtua saya di sini, sungguh teramat berarti buat saya. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang,” tutur Kho, yang meluapkan emosinya bersama Victor, sang ayah.

”Sulit saya ungkapkan betapa bersyukurnya saya dengan kesempatan ini. Bermain pada ajang Asian Tour dan mewakili Hong Kong Golf Club, bisa main bagus dalam kedua hal tersebut sangatlah spesial. Para penggemar banyak memberikan momentum buat saya, terima kasih Hong Kong!”
Cuaca buruk pada hari Sabtu (25/3) kemarin membuat Kho hanya bisa memainkan dua hole dari putaran ketiganya. Komite kemudian memutuskan menghentikan pertandingan ketika ia tengah memimpin empat stroke atas pegolf Filipina Miguel Tabuena. Namun, tatkala melanjutkan permainannya pada pagi tadi pukul 08:05 waktu setempat, Kho kesulitan menemukan irama permainannya. Para pendukungnya jelas merasa was-was, teurtama setelah Kho harus mendapat bogey di hole 3 dan 5 sehingga keunggulannya kini menjadi hanya dua stroke.
Akan tetapi, para pendukung tuan rumah sontak merasa lega setelah Kho bangkit dan mempertahankan peluangnya, di antaranya dengan memasukkan birdie dari jarak 46 meter di hole 9 par 4, dan memasukkan putt 1,5 meter yang sulit di hole berikutnya.
Bogey yang ia dapatkan di hole 15 kembali membuat para pendukungnya terkesima, terutama dengan pegolf Australia Travis Smyth dan pegolf Korea Soe Yoseop mendapat birdie untuk memperkecil jarak mereka menjadi hanya satu stroke.
Namun, di situlah Kho menunjukkan kualitas juaranya dengan melakukan pukulan terukur di hole 12 par 3, yang nyaris memberinya hole-in-one. Setelah birdie yang cukup mudah itu, ia sukses mencapai green hole 13 par 5 dalam dua pukulan dan kembali menorehkan birdie untuk memperbesar keunggulan menjadi tiga stroke.
Meski melewatkan peluang birdie di hole selanjutnya dan mencatatkan bogey di hole 15, kho masih mempertahankan peluangnya, namun Hendry kini menjadi pesaing terdekatnya setelah Juara Indonesia Open 2010 itu mencatatkan birdie di hole 16 dan 17. Saat menghadapi hole 18, Kho yang memegang keunggulan dua stroke memutuskan memainkan driver secara akurat sehingga mampu menempatkan bola di green dan bermain par untuk memastikan kemenangan bersejarah ini.
”Sudah jelas saya bukannya berani, tapi saya gugup, sesuatu yang benar-benar wajar terjadi pada saat seperti itu, tapi saya mengingatkan diri sendiri kalau saya akan menjadi pemain yang lebih baik pada akhir turnamen ini. Saya tetap mengikuti rencana permainan saya, tidak segan dan benar-benar berkomitmen pada apa yang sudah saya rencanakan,” ujar Kho.
”Semalam saya memberi tahu pelatih, entah saya unggul dua stroke, entah tertinggal satu stroke di hole terakhir, saya akan memainkan driver, dan benar-benar berkomitmen. Itu alasan mengapa saya bisa berhasil pekan ini.”
Lebih istimewa lagi, ajang pekan ini merupakan turnamen Asian Tour ketiga bagi Kho sebagai pegolf profesional, setelah ia lolos Qualifying School awal tahun ini.
Meskipun gagal meraih kemenangan, Hendry masih bisa berbangga dengan kualitas permainannya pekan ini. ”Saya sudah bermain dengan sangat solid dalam beberapa waktu belakangan ini,” ujarnya. ”Hampir sepanjang tahun saya sudah main bagus, meraih satu kemenangan pada Australian Tour belum lama ini dan memberi peluang di sana-sini, jadi saya sangat senang dengan permaina saya dan merasa bersemangat. Saya baru mendapat kepastian bisa mengikuti ajang ini hari Sabtu (pekan lalu), jadi bisa datang ke sini dan meraih hasil yang solid, dan mendapat tiket mengikuti The Open jelas sesuatu yang mengagumkan!”