Hideki Matsuyama menjadi bintang golf Asia yang paling bersinar terang sepanjang tahun 2024.

Oleh Chuah Choo Chiang, Senior Director, Marketing & Communications APAC untuk PGA TOUR.

Tahun ini hampir berakhir, namun ada satu hal yang tetap sama. Matahari selalu terbit di Timur Jauh dengan Jepang benar-benar bermandikan kejayaan berkat putra golfnya yang paling terkenal, Hideki Matsuyama.

Matsuyama, yang kini berusia 32 tahun, menjadi bintang pertunjukan bagi golf Asia pada tahun 2024 ini. Dua kemenangannya pada PGA TOUR mengukuhkan predikatnya sebagai pegolf asal Asia dengan kemenangan terbanyak, yaitu 10 gelar PGA TOUR.

Juara Masters 2021 ini menjuarai ajang Genesis Invitational pada bulan Februari dan FedEx St. Jude Championship pada bulan Agustus untuk menutup musim ini dengan finis di peringkat T9 pada klasemen akhir FedExCup dan akan menutup tahun 2024 ini sebagai pegolf No.6 Dunia. Matsuyama juga meraih medali perunggu pada Olimpiade Paris.

 

Kevin Yu, Opinion Desember 2024.
Kevin Yu sukses meraih gelar PGA TOUR pertamanya lewat ajang Sanderson Farms Championship 2024. Foto: Getty Images.

 

Di Jepang, kata ”senpai” bisa diterjemahkan sebagai ’senior’, sebuah sebutan yang secara alami dan penuh hormat ditujukan kepada kaum yang lebih tua. Matsuyama jelas memainkan peran sebagai kakak bagi para pegolf Jepang lain, seperti Rikuya Hoshino, Kaito Onishi, dan Takumi Kanaya yang bangkit berkat kampanye cemerlang tahun 2024. Mereka bahkan akan bergabung dengan Matsuyama dan pegolf Jepang lainnya, Ryo Hisatsune, untuk berlaga pada PGA TOUR musim 2025.

Hoshino, Onishi, dan Kanaya menempuh rute yang berbeda menuju tanah impian golf. Jika Hoshino mencapainya dengan masuk sepuluh besar pada DP World Tour, Onishi melewati rute 30 besar Korn Ferry Tour, sedangkan Kanaya mencapai lima besar pada PGA TOUR Qualifying School Final. Musim terakhir ketika lima pegolf Jepang berlaga pada PGA TOUR terjadi pada tahun 2003.

”Saya tidak benar-benar menjadi pionir. Masih ada nama lain yang sudah mendahului saya dan membangun fondasi bagi saya untuk mencapai target ini. Jadi, bukan cuma saya, tapi semua yang sudah lebih dulu ada sebelum saya, yang berusaha dan berjuang dan berlatih keras serta menjadi teladan bagi saya,” tutur Matsuyama. Ia mengacu pada nama-nama, seperti Isao Aoki, Shigeki Maruyama, Ryuji Imada, dan Satoshi Kodaira, yang semuanya meraih kemenangan pada PGA TOUR.

Publik Asia juga menyambut juara PGA TOUR terbaru ketika Kevin Yu melakukan terobosan kariernya dengan menjuarai Sanderson Farms Championship bulan Oktober lalu, dan menjadi pegolf China Taipei ketiga setelah T.C. Chen (L.A. Open 1987, yang kini menjadi Genesis Invitational) dan C.T. Pan (RBC Heritage 2019) yang meraih kemenangan pada sirkuit elite ini.

”Secara harfiah, ini mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar Yu. ”Saya sudah memimpikan hal ini sejak usia 5 tahun. Saya kira ini impian bagi seluruh pegolf, yaitu untuk menjadi juara PGA TOUR. Dan kemudian saya mewujudkannya.”

 

Im Sungjae, Tom Kim, dan An Byeonghun, Opinion Desember 2024.
(Ki-ka) Im Sungjae, Tom Kim, dan An Byeonghun menjadi bintang bagi Tim Internasional pada Presidents Cup 2024. Foto: Getty Images.

 

Yu tidak membuang-buang waktu untuk memainkan peranan penting dalam mengembangkan golf junior di kampung halamannya. Ia menggelar kamp golf elite pertama pada awal Desember ini. Kala itu 13 junior ikut menghadirinya. Yu sendiri terinspirasi ketika masih kecil, tatkala ia mengikuti klinik yang saat itu dilakukan oleh mantan pegolf No.1 Dunia wanita Yani Tseng, yang juga berasal dari China Taipei.

”Saya selalu ingin memberi sumbangsih bagi golf secara umum. Yang sudah saya lakoni sepanjang perjalanan ini sebenarnya sama seperti yang dialami anak-anak ini. Kalau bisa memberikan waktu dan membantu mereka mencapai target-target mereka, pastilah bagus. Saya hanya ingin membagikan beberapa pengalaman saya dengan mereka,” ujarnya.

”Ketika masih kecil, saya mengikuti klinik Yani Tseng beberapa kali. Pengalaman itu menjadi salah satu kenangan terbaik dalam hidup saya. Anda melihatnya memenangkan berbagai turnamen, dan saya ingin mengikuti jejaknya. Mungkin usia saya 10 atau 12 ketika mengikuti klinik dengan Yani itu. Hanya dengan melihatnya bermain sedikit saja sudah terasa luar biasa. Saya ingat dia membahas soal mentalitas ketika berada di atas lapangan dan menunjukkan ketabahan. Kelihatannya keren,” sambungnya lagi.

Musim ini tidak satu pun pegolf Korea yang meraih kemenangan, tapi Im Sungjae dan An Byeonghun tampil menonjol dengan menembus FedExCup Playoff Finale, yaitu TOUR Championship, yang eksklusif bagi 30 pegolf teratas pada klasemen FedExCup. Im finis di peringkat ke-7 di Atlanta dalam penampilan keenamnya secara beruntun pada ajang TOUR Championship sejak bergabung dengan PGA TOUR pada 2019. Adapun An, dengan lima kali finis di sepuluh besar dan enam kali di 25 besar, menikmati musim terbaik dalam kariernya dengan berada di peringkat 21 di Atlanta.

Kim Siwoo dan Tom Kim menuntaskan musim ini, masing-masing, dengan berada di posisi 32 dan 59. Mereka turut menjadi bagian dari Tim Internasional pada Presidents Cup, di mana mereka menyuguhkan sejumlah momen berkesan menghadapi Tim Amerika Serikat di Royal Montreal.