Hideki Matsuyama mengincar sejarah baru lewat ajang WM Phoenix Open yang berlangsung Kamis (6/2) ini.

Nama Hideki Matsuyama memang telah terukir dalam folklor golf berkat pencapaiannya yang memukau. Sebagai pegolf Asia pertama yang menjuarai Masters Tournament pada 2021, ia juga telah mengemas total 11 gelar PGA TOUR. Jumlah kemenangan itu menempatkannya sebagai pegolf Asia tersukses sepanjang sejarah.

Akan tetapi, megabintang asal Jepang berusia 32 tahun ini mengincar sejarah lainnya. Pekan ini ia segera bertanding pada ajang WM Phoenix Open dan berharap bisa menjadi pegolf kelima sepanjang sejarah, yang sanggup menjuarai ajang dengan sejarah panjang ini hingga tiga kali.

Pegolf No.5 Dunia ini kembali ke TPC Scottsdale di Scottsdale, Arizona sebagai salah satu pesaing utama pada ajang yang memperebutkan total hadiah US$9,2 juta tersebut.

Matsuyama sempat menjuarai ajang ini dua kali berturut-turut pada tahun 2016 dan 2017. Ia juga tiga kali finis di sepuluh besar (T4/2014, T2/2015, dan T8/2022) serta selalu lolos cut dalam 11 partisipasinya di lapangan 71 par tersebut. Ia hanya sekali gagal menuntaskan pertandingana lantaran mundur akibat cedera tahun 2018. Kala itu ia sempat membukukan skor 69 pada putaran pertama.

”Saya tidak terlalu banyak mengingat kemenangan-kemenangan itu, tapi saya ingat merasa bermain sangat baik dengan putting saya dan memasukkan banyak putt.” — Hideki Matsuyama.

Juara The Sentry in Hawaii 2025 ini akan kembali berhadapan dengan sejumlah pemain top. Selain juara bertahan Nick Taylor, ia juga akan menghadapi pegolf No.1 Dunia Scottie Scheffler, yang juga telah dua kali menjuarai ajang ini. Pekan ini, ada 29 dari 50 pegolf teratas dunia yang ikut bersaing.

”Jelas saya ingin menjadi salah satu dari segelintir orang yang meraih prestasi itu (menang tiga kali),” ujar Matsuyama. Empat nama yang mencatatkan prestasi yang dimaksud sejak ajang ini digelar pertama kali tahun 1932 ialah Gene Littler (1955, 1959, 1968), Arnold Palmer (1961, 1962, 1963), Mark Calcavecchia (1989, 1992, 2001), dan Phil Mickelson (1996, 2005, 2013).

Matsuyama sendiri meraih dua kemenangannya di TPC Scottsdale ini lewat babak play-off. Pertama menghadapi Rickie Fowler, dan yang kedua melawan Webb Simpson. Dua kemenangan ini makin melambungkan namanya, setelah meraih kemenangan pertamanya pada Memorial Tournament 2014.

”Saya tidak terlalu banyak mengingat kemenangan-kemenangan itu, tapi saya ingat merasa bermain sangat baik dengan putting saya dan memasukkan banyak putt,” tutur Matsuyama.

”Tahun lalu kondisinya sangat sulit dan saya nyaris lolos cut, tapi tahun ini saya rasa ada utang yang mesti dibayar.” — Ryo Hisatsune.

”Ada sejumlah hole di lapangan yang sangat sulit dan rasanya saya sedikit kesulitan di atas green. Kalau bisa meningkatkan beberapa hal taersebut, saya kira saya bisa mendapatkan finis yang sedikit lebih baik. Putting selalu menjadi hal yang mesti saya latih terus,” imbuh pegolf yang meraih kemenangan di Hawaii dengan putter baru.

Rekan Tim Internasional Matsuyama pada ajang Presidents Cup asal Korea Tom Kim, Kim Siwoo, Im Sungjae, dan An Byeonghun juga bakal tampil pada pekan ini. Selain itu, ia juga ditemani rekan senegaranya, Ryo Hisatsune.

Hisatsune melakoni musim keduanya di kancah PGA TOUR dan berniat memperbaiki penampilannya setelah finis T43 pada ajang The American Express, sebagai finis terbaiknya musim 2025 ini. Tahun lalu ia gagal lolos cut dalam debutnya pada WM Phoenix Open.

”Saya mengalami sedikit kesulitan pada ajang Farmers (Insurance Open pekan lalu) dan gagal lolos cut, tapi masih bisa melakukan latihan dengan baik pada akhir pekan dan merasa cukup yakin bisa ke sini, jadi semoga saja saya bisa mengubah pekan ini menjadi pekan yang baik,” tutur Hisatsune.

”Tahun lalu kondisinya sangat sulit dan saya nyaris lolos cut, tapi tahun ini saya rasa ada utang yang mesti dibayar. Semoga bisa main bagus dan finis dengan meyakinkan.”