Sekali lagi The Stadium Course akan membingungkan banyak pemain, sekaligus mengenali pemain yang layak menjadi juara. Inilah statistik menarik menjelang THE PLAYERS Championship.

Oleh Mike McAllister.

Ajang flagship PGA TOUR, THE PLAYERS Championship, akan kembali dipertandingkan mulai 10 Maret pekan depan di TPC Sawgrass. Sekali lagi The Stadium Course akan membingungkan banyak pemain, sekaligus mengenali pemain yang layak menjadi juara. Lima dari delapan juara terakhir telah menyandang status No.1 Dunia pada satu titik dari karier mereka.

Inilah bunga rampai statistik untuk membantu kita memasuki THE PLAYERS tahun ini.

Lima Tren Populer
Stadium Course, dalam persepsi umumnya, tidak memihak jenis permainan tertentu. Para pemukul jauh, para pemukul pendek, pemukul tangguh, jagoan putting—semua itu tidaklah penting. Jika Anda sedang membawa permainan yang prima, TPC Sawgrass akan memihak Anda.

Meski demikian, ada beberapa pemain aktif yang bisa menciptakan catatan keberhasilannya di Stadium Course. Mereka ini termasuklah Jason Day, Juara PLAYERS 2016, yang juga telah tiga kali mengemas finis di sepuluh besar dalam sepuluh partisipasinya. Sejak kemenangannya tahun 2016 itu, belum pernah ada pemain yang mencatatkan skor kumulatif under yang lebih baik daripada pencapaian Day, 36-under dalam rentang waktu tersebut.

Justin Thomas — Sebelum menang tahun lalu, Thomas telah menunjukkan hanya dalam penampilan keduanya pada ajang ini bahwa ia merasa nyaman di TPC Sawgrass, finis T3 pada tahun 2016. Ia juga T11 pada 2018. Tahun lalu ia bangkit usai tertinggal tujuh stroke setelah 36 hole untuk kemudian menyamai rekor skor turnamen dalam 36 hole terakhir (64-68-132).

Jon Rahm — Bintang Spanyol ini belum menjuarai THE PLAYERS, tapi ia menciptakan tren yang bagus. Ia T72 pada debutnya tahun 2017, lalu tahun berikutnya finis T63. Tahun 2019 ia finis T12, dan tahun lalu ia finis T9. Selain Rahm, pemain aktif lain yang beberapa kali finis di 15 besar pada THE PLAYERS ialah Brian Harman (T8 pada 2019, T3 pada 2019).

Sergio Garcia — Rekan senegara Rahm yang sudah jelas memiliki catatan dan performa yang solid di TPC Sawgrass. Setidaknya, ia sudah tiga kali menembus sepuluh besar dalam tiga dekade berbeda. Secara keseluruhan, ia mencatatkan 7 kali finis di sepuluh besar dalam 21 partisipasi, termasuk ketika ia menang tahun 2008, dan runner-up pada 2007 dan 2015.

 

Jason Day, Juara PLAYERS 2016.
Jason Day memiliki catatan kumulatif 36-under sejak menjuarai THE PLAYERS tahun 2016. Foto: Getty Images. Foto: David Cannon/Getty Images.

 

Kim Siwoo — Juara THE PLAYERS termuda kala memenangkan ajang ini saat berusia 21 tahun pada 2017. Ia juga mencatatkan satu-satunya putaran tanpa bogey pada hari terakhir. Ia gagal masuk pembicaraan dalam dua partisipasi PLAYERS berikutnya, tapi tahun lalu ia finis T9. Prestasi itu sekaligus menandakan bahwa gelar tahun 2017 itu bukan kebetulan, melainkan bisa menjadi sebuah awal dari prestasi selanjutnya di Stadium Course. Oh ya, dia juga menorehkan 26-under di sembilan hole terakhir sejak 2016. Hanya Dustin Johnson dan Jason Day yang memiliki skor terbaik untuk hal yang sama.

Feast or Famine Rory
Rory McIlroy mungkin pribadi yang paling tepat menggambarkan istilah feast of famine—istilah yang menggambarkan seseorang yang terkadang punya kemampuan, tetapi pada kesempatan lain justru seakan tidak punya apa-apa—yang bisa begitu membikin frustrasi para pemain terbaik di dunia di TPC Sawgrass. Dalam tiga partisipasi awalnya pada THE PLAYERS, ia gagal lolos cut. Lalu ia finis di sepuluh besar dalam tiga penampilan berikutnya, dan 15 besar setahun kemudian.

Dalam tiga penampilan terakhirnya di TPC Sawgrass, ia gagal lolos cut, menang, dan gagal lolos cut lagi—yang terakhir terjadi setelah ia harus berjuang dengan keletihan dan sejumlah masalah swing. McIlroy menyebut kembalinya ajang ini ke bulan Maret jauh lebih baik untuk permainannya, jadi mungkin akan ada konsistensi permainannya di TPC Sawgrass dalam kesempatan-kesempatan berikutnya.

”Lapangannya memungkinkan untuk permainan agresif,” ujar McIlroy. ”Saya tak tahu apakah lapangannya lebih mudah atau tidak …, tapi saya lebih suka lapangan ini pada bulan Maret.”

Permainan Membingungkan DJ
Sulit untuk menilai permainan mantan pegolf No.1 Dunia Dustin Johnson pada THE PLAYERS. Pada sisi positif, Johnson telah meluluhlantakkan sembilan hole terakhir di TPC Sawgrass. Dia bermain 31-under di sembilan hole terakhir itu sejak 2016. Performa ini merupakan yang terbaik dari seluruh pesaing dalam periode tersebut.

Sementara itu, delapan putarannya dengan skor 60-an sejak 2016 juga menyamai rekor terbanyak (bersama Keegan Bradley dan Ian Poulter). Dan tahun 2019 ia menjadi pemain pertama sejak Steve Elkington tahun 1997 yang membukukan empat putaran dengan skor 60-an di TPC Sawgrass. Elkington menjuarai THE PLAYERS tahun itu dengan rekor kemenangan tujuh stroke. Namun, tak seperti Elkington, Johnson tidak menuntaskan ajang ini dengan kemenangan. Skor total 13-under miliknya itu tertinggal tiga stroke di belakang Rory McIlroy.

Finis T5 pada tahun itu menjadi satu-satunya sepuluh besar yang ia raih pada THE PLAYERS dalam selusin penampilannya. Ia juga beberapa kali finis di 20 besar, tapi dalam sebagian besar kariernya, yang mencakup 24 kemenangan PGA TOUR, ia jarang bisa bersaing pada THE PLAYERS.

Malah ia meraih lebih banyak sukses di lapangan yang bersebelahan dengan TPC Sawgrass. Pada masa kuliahnya di Coastal Carolina, Johnson memainkan turnamen kampus yang bernama The Hayt di Sawgrass Country Club dan tiga kali berturut-turut finis di tempat ketiga.

 

Rory McIlroy dan Sergio Garcia, Juara PLAYERS 2019 dan 2008.
Rory McIlroy dan Sergio Garcia memiliki sejumlah catatan meyakinkan di TPC Sawgrass, masing-masing juara tahun 2019 dan 2008. Foto: Sam Greenwood/Getty Images.

 

Harus diakui, seperti kebanyakan pemain, sepertinya Johnson butuh beberapa tahun untuk bisa merasa nyaman di Stadium Course. Performanya belakangan ini sudah lebih baik ketimbang tahun-tahun awal—dan itu sebabnya skornya sejak 2016 begitu mengesankan (meski sembilan hole pertama masih menjadi tantangan, di mana ia bermain 2-over secara kumulatif sejak 2016).

Bukan karena ia kekurangan hasrat. Dengan menjuarai FedExCuo 2020, dua gelar Major, enam gelar World Golf Championships, dan dua kali menjadi PGA TOUR Player of the Year, Johnson sadar masih ada beberapa celah di resumenya. THE PLAYERS jelas menjadi salah satunya. ”Pastilah saya tak sabar untuk mengikuti THE PLAYERS,” ujar Johnson. ”Ini salah satu ajang terbesar. Kami selalu menyebutnya ajang Major kelima, jadi para pemain hebat selalu ikut, lapangannya juga luar biasa.”

Hole 17 dan Sang Juara
Para juara umumnya tidak memukul bola mereka ke air di green pulau par 3 hole 17 ketika mereka menang. Sejak era ShotLink (dimulai tahun 2003), hanya tiga pemain yang menjuarai THE PLAYERS dengan memukul bola mereka ke air di hole 17 ini. Matt Kuchar melakukannya tahun 2012 (putaran pertama), Webb Simpson tahun 2018 (putaran pertama), dan juara tahun lalu Justin Thomas, juga melakukanya pada putaran pertama.

Pada tahun 2012, pukulan tee Kuchar merupakan salah satu dari 18 di antara para peserta yang masuk air. Tahun 2018, bola Simpson yang masuk air itu merupakan satu dari 24 lainnya pada putaran itu. Tahun lalu, bola Thomas menjadi satu dari 35 bola yang masuk air di hole 17 pada putaran pertama. Itulah jumlah bola terbanyak kedua yang masuk air di hole 17 dalam satu putaran sejak era ShotLink. Rekornya ialah 50 bola pada putaran pertama PLAYERS 2007.

”Hole itu dimainkan sangat pendek,” ujar Thomas menyinggung bolanya yang masuk air di hole 17 tahun lalu. ”Saya bisa bilang, secara substansial green itu lebih keras daripada yang lain. Saya memainkan 5-iron ke green hole 2 yang bolanya mungkin hanya bergulir delapan langkah dan saya menggunakan pitching wedge di hole itu (17) yang bergulir sekitar enam kaki (sekitar 1,8 meter). Jadi, kedua hal tersebut tidak seimbang, dan green-nya sangat konsisten kecuali hole itu.

”Tapi green 17 itu selalu sedikit lebih keras, untuk alasan, yang bisa saya bilang, tertentu, tapi terutama saat berada di sana, di mana Anda memiliki slope yang menanjak secara bertahap sehingga Anda tahu kalau menjatuhkan bola di sana, selembut mungkin, bolanya akan bergulir kembali, dan kemudian Anda ingin menaruhnya di atas dengan bantuan angin, dan tahu kan, Anda melambungkan bola ke udara atau mendapat adrenalin bersama para penggemar, Anda malah bisa menjatuhkan bola di posisi atas pin dan bolanya memantul sekali lalu masuk air, persis seperti yang saya alami.”

Teka-Teki Runner-up
Jangan pernah berharap ada peraih lebih dari satu gelar Major yang finis di tempat kedua!

Dari 23 pemain yang finis sebagai runner-up dalam 14 PLAYERS terakhir, hanya satu yang pernah menjuarai lebih dari satu Major dalam resumenya. Dia adalah Zach Johnson, yang menjadi bagian dari empat pemain yang finis di tempat kedua di belakang juara edisi 2021 Matt Kuchar. Kala itu Johnson telah menjuarai Masters 2007 dan The Open 2015.