K.J. Choi dan Kim Siwoo ikut mengenang momen-momen penentu pada THE PLAYERS Championship.

Oleh Chuah Choo Chiang, Senior Director International Marketing and Communication APAC PGA TOUR, berdomisili di Kuala Lumpur, Malaysia

Sebagai Standard Emas PGA TOUR, THE PLAYERS Championship pada bulan Maret ini terlihat menonjol sendirian daripada turnamen lainnya mengingat kejuaraan ini menampilkan para pemain tertangguh dalam kompetisi golf, digelar di sebuah teater yang ikonik dan dianggap sebagai ujian paling murni dari olahraga ini.

Sejak penyelenggaraan pertama tahun 1974 sampai pindah ke rumah permanennya di lapangan yang didesain Pete Dye The Stadium Course TPC Sawgrass tahun 1982, THE PLAYERS telah menciptakan momen-momen paling menentukan yang tak terkira jumlahnya dalam olahraga dan karier para pengejar kesuksesan. Mereka yang berani dan berkemampuan tinggilah yang telah menikmati manisnya kemenangan di sini.

Selama 47 tahun, kenangan-kenangan besar telah memenuhi lini waktu di TPC Sawgrass. Tiap pretasi dan pencapaian yang tercipta hanya terus mengukuhkan status turnamen ini sebagai ajang flagship PGA TOUR.

Siapa yang bisa melupakan ketika Juara THE PLAYERS 1982 Jerry Pate mewujudkan janjinya dengan mengangkat Komisioner PGA TOUR saat itu, Dean Berman, dan Dye ke danau yang mengelilingi green hole 18? Atau ketika legenda Australia Greg Norman, alias The Great White Shark, menelan seluruh pemain elite kala itu dengan superioritasnya pada tahun 1994 dan menorehkan rekor 72 hole turnamen dengan skor 24-under, yang masih bertahan hingga saat ini?

Lalu sudah tentu ada citra yang tak lekang masa dari Hal Sutton yang, pada tahun 2000, melihat sosok Tiger Woods, yang pada saat itu sedang berada pada masa-masa puncaknya. Sutton menegaskan tempatnya dalam sejarah dengan ujarannya yang terkenal, ”Jadilah club yang tepat hari ini,” setelah melakukan pukulan luar biasa dengan 6-iron miliknya dari jarak 163 meter, dan mengantarkan bolanya ke jarak 2 meteran dari pin di hole ke-72-nya, yang kemudian membantunya mengalahkan Woods lewat kemenangan satu stroke.

 

Hall Sutton berujar, ”Jadilah club yang tepat hari ini,” dalam upayanya untuk menjuarai THE PLAYERS 2000. Foto: Stan Badz/PGA TOUR Archive via Getty Images.

 

Setahun kemudian Woods menciptakan momen kemenangannya sendiri. Pada putaran ketiga, ia menghadapi putt birdie dari jarak 18 meter yang tampak mustahil lantaran harus melewati tiga break di green pulau hole 17 par 3 yang terkenal itu. Marc Calcavecchia sempat bergurau menyebut situasi itu ”… ibarat punya janji pukul 15:00 untuk perawatan akar gigi.”

Selagi Woods seakan mengendalikan bolanya memasuki lubang dengan gaya khas Tiger untuk birdie yang tampak mustahil itu, komentator NBC Gary Koch mengabadikan komentar ”Better than Most” miliknya, tak hanya sekali, tapi tiga kali, seiring bola melakukan beberapa tikungan, dan akhirnya berada di dasar lubang. Dan 24 jam kemudian megabintang Amerika ini memenangkan THE PLAYERS pertama dari dua kemenangannya.

Publik golf Asia juga menikmati sejumlah momen penentu dalam sejarah THE PLAYERS. Pada tahun 2011, K.J. Choi menjadi pegolf yang terkenal berkat ujarannya yang berbunyi, ”Untuk menjadi yang terbaik, Anda mesti bermain dengan yang terbaik.” Ia mencapai puncak dari kariernya yang amat terkenal itu berkat kemenangan lewat babak play-off atas David Toms dan menjadi pegolf Asia pertama yang menang di TPC Sawgrass.

Choi, yang kini berusia 50 tahun, mengingat intusi kedinya, Andy Prodger yang memberi tahu dirinya setelah putaran ketiga: ”Saya pikir Anda tak bisa pulang ke Korea hari Minggu ini. Entah kenapa, saya merasa begitu.”

Pegolf Korea yang dianggap sebagai salah satu pegolf pelopor ini dengan tenang memasukkan putt bernilai par dari jarak kurang dari semester di hole play-off pertama mereka di hole 17, menyusul kegagalan Toms memasukkan bola dari jarak yang sedikit lebih jauh. Dan Choi memastikan tempatnya dalam folklor di seputar THE PLAYERS.

”Akhirnya, saya bisa memenangkan THE PLAYERS. Dari delapan kemenangan (PGA TOUR yang saya raih), saya paling banyak menangis pada saat itu. Saya benar-benar merasa jiwa saya bergetar saat itu. Saya pikir semua pemain dari seluruh dunia berhasrat memenangkan kejuaraan ini. Menjadi pegolf Asia dan Korea pertama yang bisa mewujudkannya, saya pun merasa sangat bangga dan bersemangat,” ujar Choi.

 

Kim Siwoo akan kembali ke TPC Sawgrass sebagai salah satu unggulan menyusul gelar PGA TOUR ketiga yang ia raih pada The American Express. Foto: Keyur Khamar/PGA TOUR.

 

Sebagai pegolf tersukses Asia pada kancah PGA TOUR hingga saat ini, Choi telah menginspirasi kemunculan gelombang bakat muda yang baru. Kim Siwoo, yang jauh lebih muda darinya, pun kini menjadi bintang baru. Sembari berjuang dengan cedera punggungnya pada edisi 2017, Kim membuyarkan semua prediksi ketika berhasil meraih kemenangan tiga stroke untuk menang dan menjadi juara THE PLAYERS yang termuda dalam usia 21 tahun. Ia menjadi satu-satunya pemain yang bermain tanpa bogey pada putaran final itu.

”Sangat istimewa. Saya rasa THE PLAYERS merupakan turnamen besar. Ketika bermain di sana untuk pertama kalinya, ada perasaan yang sangat istimewa. K.J. meraih kemenangan sebagai pegolf Korea pertama dan setelah itu saya bisa meraih kemenangan. Artinya sungguh luar biasa buat saya dan saya merasa bangga menjadi pemenang termuda, mengingat sulitnya mewujudkan hal tersebut dalam usia saya waktu itu. Semoga saja tak ada yang memecahkan rekor saya. Saya ingin nama saya bisa terus dikenang,” tutur Kim.

Menyusul gelar ketiga yang ia raih pada ajang The American Express, Kim sudah pasti menjadi salah satu pesaing terdepan dari Asia pada THE PLAYERS bulan ini. Pesaing tangguh lainnya termasuk bintang Jepang Hideki Matsuyama, yang telah dua kali finis di sepuluh besar dan tiga kali di 25 besar dalam enam kali bermain di TPC Sawgrass. Lalu ada juga pemain yang sangat berbakat bernama Im Sungjae, C.T. Pan dari China Taipei, dan Zhang Xinjun dari China yang juga mengincar kemenangan.

Zhang, yang tinggal di dekat Jacksonville dan sebelumnya regular berlatih di TPC Sawgrass mengaku tak sabar untuk melakoni debutnya pada kejuaraan ini. ”Sudah lama saya ingin bermain pada THE PLAYERS. Saya pikir, kalau bisa memenangkan turnamen ini, pengembangan golf di China akan mendapat dorongan yang lebih besar lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Pan, yang telah dua kali lolos cut dalam dua penampilannya terdahulu, berharap bisa memanfaatkan desain The Stadium Course yang strategis, yang tidak memihak jenis pegolf tertentu. ”Sudah jelas THE PLAYERS Championship merupakan turnamen terberat yang kami miliki dalam jadwal PGA TOUR. Bahkan jika membandingkannya dengan kejuaraan Major, jika melihat ranking dunianya, kita akan mendapati 144 pemain top dunia dan ini peserta yang sangat kuat. Lapangan golfnya juga didesain dengan adil dan tiap pemain berpeluang untuk menang,” jelasnya.