U.S. Women’s Open yang dimulai pada hari ini (10/12) menjadi panggung istimewa, yang sekaligus memusatkan semua perhatian publik golf dunia kepada kaum wanita. Lalu apa yang bisa kita harapkan dari ajang Major terakhir tahun ini? GolfinStyle berbincang dengan mantan pegolf profesional wanita yang kini menjadi presenter dan komentator pada FOX Sports, Su-Ann Heng dan Virada Nirapathpongporn.

Masters Tournament, THE PLAYERS Championship, U.S. Open, U.S. PGA Championship, dan The Open Championship kerap mendapat perhatian yang sangat besar dari publik golf dunia. Belum lagi dengan empat ajang World Golf Championships yang senantiasa diikuti oleh para pegolf papan atas dunia. Lalu tak jarang pula jadwal PGA TOUR lebih menyita perhatian ketimbang kejuaraan golf kaum wanita, seperti ketike THE NORTHERN TRUST diselenggarakan berbarengan dengan AIG Women’s Open tahun ini.

Akan tetapi, untuk pertama kalinya dalam sejarah, hal tersebut sepertinya akan berubah. Pandemi COVID-19 yang masih jauh dari tuntas menyebabkan perubahan jadwal penyelenggaraan. U.S. Women’s Open akhirnya menjadi ajang Major pamungkas tahun 2020 ini. Penyesuaian jadwal ini membuat U.S. Open, U.S. PGA Championship, dan Masters Tournament ibarat grup band pembuka sebelum bintang utamanya muncul paling akhir.

Serba Pertama
Ada banyak catatan perdana yang tercipta dari penyelenggaraan kali ini, yang bakal berdampak bagi drama yang tercipta pada putaran final hari Minggu (13/12) yang akan datang. Yang sudah jelas ialah bahwa untuk pertama kalinya U.S. Women’s Open menjadi ajang Major terakhir yang diselenggarakan dalam satu kalender kompetisi.

Selain itu, untuk pertama kalinya pula kejuaraan ini digelar di Champions Golf Club. Lapangan ini telah menjadi tuan rumah bagi sejumlah ajang besar, termasuk Ryder Cup 1967, U.S. Open 1969, dan Tour Championship (1997, 1999-2003). Meskipun telah dua kali menggelar turnamen wanita, U.S. Women’s Mid-Amateur (1998 dan 2017, keduanya dimainkan di Cypress Creek Course), inilah pertama kalinya Champions Golf Club menjadi tuan rumah bagi U.S. Women’s Open.

Menariknya lagi, untuk pertama kalinya pula U.S. Women’s Open dimainkan di dua lapangan yang berbeda. Sebanyak 156 peserta harus bermain di Cypress Creek Course, yang kerap menjadi lapangan kejuaraan utama, dan Jackrabbit Course. Hal ini tentu mengingatkan kita pada Qualifying School Asian Tour, yang mewajibkan para peserta bermain di dua lapangan yang berbeda.

 

Korea Selatan menjadi kontingen terkuat dan favorit untuk bisa kembali menjuarai U.S. Women’s Open setelah Lee Jong-eun melakukannya tahun 2019 lalu. Foto: Philippe Millereau/KMSP.

 

Keputusan ini terpaksa diambil mengingat jadwal penyelenggaraan pada bulan Desember menyebabkan berkurangnya durasi bersinarnya matahari. Anda tentu masih ingat bagaimana untuk pertama kalinya, penyesuaian dilakukan di Augusta National bulan November lalu. Dengan total peserta sebanyak 156 pemain, memainkan kejuaraan ini di dua lapangan jelas menjadi langkah yang tepat.

Bagi para peserta, keputusan ini bakal turut menciptakan dinamika baru. ”Jackrabbit mungkin akan ikut menentukan siapa yang bakal melangkah ke putaran akhir pekan,” tutur Heng. Berbeda dari Cypress Creek, Jackrabbit merupakan lapangan dengan green berkontur yang lebih sempit, dengan fairway yang juga sempit yang menuntut akurasi pukulan.

”Para peserta mesti mengukur diri mereka dengan baik untuk bersiap bertanding pada kejuaraan ini,” Virada menimpali. ”Mereka mungkin tiba di lapangan pada hari Minggu atau Senin dan harus membagi porsi putaran latihan mereka di antara kedua lapangan tersebut. Belum lagi dengan fakta bahwa mereka masih harus memainkan 72 hole. Beberapa pemain veteran memutuskan untuk mempelajari lapangan sepekan sebelumnya. Jadi, saya pikir para pemain muda menghadapi tantangan yang lebih berat lagi karena harus mempelajari kedua lapangan ini hanya dalam beberapa hari. Jadi, saya pikir inilah problem dari memainkan dua lapangan dalam sepekan.”

Lalu jangan lupa pula fakta bahwa sekali lagi sebuah ajang Major tidak dapat dihadiri oleh para penonton. Meskipun sudah terbiasa bermain tanpa penonton, Virada menyebut kehadiran penonton pada ajang sebesar U.S. Women’s Open kerap menciptakan atmosfer berbeda yang kini tak didapatkan.

”Situasi seperti ini jelas bisa memberi manfaat bagi para pemain yang mungkin tak merasa cukup nyaman bermain di hadapan banyak penonton. Saya pikir akan menarik melihat bagaimana pemain yang mungkin tidak kita perkirakan bisa tampil ke jajaran atas dan mungkin menjuarai kejuaraan ini,” Heng menimpali.

 

Ariya Jutanugarn menjadi pegolf tersukses Asia Tenggara dalam perhelatan Major. Ia menjuarai U.S. Women’s Open 2018. Foto: Philippe Millereau/KMSP.

 

Dominasi Asia dan Tantangan dari Eropa
Lalu dalam konteks yang demikian, siapakah yang bakal bersinar pada panggung pamungkas pekan ini? Jika melihat sejarah penyelenggaraan U.S. Women’s Open dalam satu dekade terakhir, para pegolf Asia menjadi kekuatan yang sangat dominan. Sebanyak 7 dari 10 U.S. Women’s Open telah dimenangkan oleh pegolf, dan salah satunya dimenangkan oleh wakil Asia Tenggara, Ariya Jutanugarn.

”Melihat catatan ini, sangat mungkin wakil Asia kembali menang pada tahun ini. Dan jika melihat bagaimana para pegolf Korea Selatan bermain pada U.S. Open ini dan bagaimana dalam lima tahun terakhir mereka bermain sangat baik, saya pikir sangat mungkin pegolf Korea kembali menjadi juara. Namun, bisa saja pemain Amerika yang tampil sebagai pemenang dengan Stacy Lewis, yang menjadi favorit tuan rumah,” jelas Heng.

”Saya pikir ada peluang yang sangat besar bagi wakil Asia untuk kembali menang kali ini. Menurut saya, para pemain Asia memiliki keunggulan dari segi mental. Saya pikir pemain Asia sedikit lebih tangguh ketika menghadapi kesulitan dan sedikit lebih tenang dan memiliki komitmen pada saat-saat yang dibutuhkan. Kalau tak salah Stacy Lewis sempat menyebut Ryu So-yeon sangat tangguh ketika bermain pada U.S. Women’s Open karena ia memiliki temperamen yang sangat stabil. Dan saya pikir memang seperti itulah kebanyakan pemain Asia,” timpal Virada.

Prospek Asia Tenggara yang lebih menarik kini ada pada Bianca Pagdanganan. Dalam musim debutnya pada LPGA tahun ini, ia telah bermain pada 8 turnamen dan telah dua kali finis di sepuluh besar, termasuk T9 pada ajang Major, KPMG Women’s PGA Championship. Pegolf berusia 23 tahun ini menjadi produk universitas yang luar biasa.

”Golf di universitas memainkan peranan yang sangat besar baginya. Sebelum kuliah, ia hanya seorang gadis kecil, namun dalam beberapa musim di level universitas, ia telah menjadi pemain yang sangat tangguh,” ujar Virada, yang sempat menyaksikan langsung permainan Bianca ketika memenangkan Philippines Ladies Amateur Open.

 

Sebagai pegolf asal Texas Stacy Lewis menjadi favorit tuan rumah untuk memenangkan trofi U.S. Women’s Open tahun ini. Foto: Tristan Jones/LET.

 

Para penggemar golf juga bakal menantikan bagaimana kiprah Emily Kristine Pedersen di Champions Golf Club pekan ini. Pegolf asal Denmark ini menjadi pemain yang paling menyita perhatian publik pada tahun ini. Bintangnya bersinar terang setelah menjuarai empat ajang Ladies European Tour sekaligus membawanya memenangkan Race to Costa del Sol, Order of Merit Ladies European Tour.

Pedersen merupakan bukti bagaimana dukungan mereka yang ada di lingkar terdalamnya—terutama sang ayah, Jesper Pedersen—menjadi sangat penting dalam perjalanan kariernya. Bulan Februari lalu ia berada di peringkat 517 pada Rolex Rankings. Namun sejak golf kembali dipertandingkan, ia berhasil mendominasi panggung Ladies European Tour untuk menjadi pemain No.1 Benua Eropa. Ia menuju Champions Golf Club di Houston di peringkat 69 pada Rolex Rankings.

”Saya melihat Pedersen sebagai pemain yang sangat dominan. Meskipun belum pernah bertemu langsung dengannya, ia terlihat sangat tangguh. Pukulanya jauh dan short game-nya juga bagus,” ujar Virada.

”Melihat pencapaiannya belakangan ini, jelas ia membawa bekal yang berharga menuju U.S. Women’s Open dengan membawa momentumnya. Namun, dari Eropa ada pemain lain, seperti Georgia Hall dan Melissa Reid, yang keduanya sama-sama telah meraih kemenangan juga tahun ini. Ada banyak pegolf Eropa lain, tapi memang keberadaan Emily Pedersen menciptakan kisah tersendiri. Dia kelihatannya sangat menikmati berada di lapangan dan bakal seru melihatnya bisa bersaing,” Heng menambahkan.

Bagaimanapun juga, U.S. Women’s Open, seperti halnya sejumlah ajang Major lainnya, akan dikenang sebagai salah satu ajang Major dalam musim kompetisi paling aneh sepanjang sejarah. Kisah menarik seputara kejuaraan Major ini pun tidak hanya terhenti dari diskusi kami ini, mengingat ada begitu banyak pemain lain yang menarik perhatian. Bagi yang rutin mengikuti perkembangan golf, Anda pasti akan mendapati sejumlah nama yang akrab atau yang pernah Anda dengar. Selain Bianca Pagdanganan, alumnus Asian Games 2018, seperti Ayaka Furue dan Ryu Haeran, yang masing-masing kini telah menjadi profesional dan memenangkan gelar profesional di Tour masing-masing, ikut mewarnai ajang Major pamungkas ini.

 

29/11/2020. Ladies European Tour 2020. Andalucia Costa Del Sol Open De Espana, Real Club De Golf Guadalmina – South Course, Andalucia. Spain. November 26-29 2020. Emily Kristine Pedersen of Denmark during the final round. Credit: Tristan Jones.

 

Bagaimana Menyaksikan U.S. Women’s Open?
Anda bisa menyaksikan U.S. Women’s Open mulai malam ini dengan ditemani co-host Virada Nirapathpongporn, Su-Ann Heng, dan Jason de la Peña secara langsung pada 10-14 Desember 2020 melalui FOX Sports 2.

Berikut jadwal tayangnya.
Kamis, 10 Desember
19:30-20:30 | US Women’s Open Legends Films: Lee6 On The Number
20:30-21:00 | US Women’s Open 2020 Preview Day 1
22:30-06:00 | US Women’s Open Live Day 1

Jumat, 11 Desember
20:30-21:00 | US Women’s Open Preview Day 2

Sabtu, 12 Desember
01:00-06:00 | US Women’s Open Live Day 2
20:00-20:30 | US Women’s Open Preview Day 3

Minggu, 13 Desember
01:00-06:00 | US Women’s Open Live Day 3
17:30-18:00 | US Women’s Open Preview Day 4
23:00-05:00 | US Women’s Open Live Day 4

Adapun saluran yang menayangkannya adalah sebagai berikut.
MNC Vision: CH 302 (SD) | CH 422 (HD)
FirstMedia: CH 158 (SD) | CH 315 (HD)
TransVision: CH 912 (HD)
Indihome: CH 706 (SD) | CH 974 (HD)
BizNet: CH 242 (HD)
MyRepublic: CH 302 (HD)

 

1 Comments

Comments are closed.