Rivalitas Keita Nakajima dan Takumi Kanaya mewarnai putaran pertama turnamen tutup musim Golf Nippon Series JT Cup.

Perburuan No.1 pada Japan Golf Tour Organization (JGTO) mungkin sudah usai. Namun, rivalitas antara dua bintang muda Jepang, Keita Nakajima dan Takumi Kanaya, terus berlanjut dan terlihat pada putaran pertama ajang tutup musim Golf Nippon Series JT Cup.

Nakajima, yang sudah memastikan menjuarai gelar pengumpul hadiah terbanyak, menunjukkan kualitasnya dengan skor 7-under 63 untuk memimpin Kanaya, yang bermain bersamanya di Tokyo Yomiuri Country Club hari ini (30/11).

Pekan lalu Nakajima menyebut bahwa rivalitasnya dengan Kanaya mendorongnya untuk menampilkan permainan terbaik. Hal itu terbukti dari kartu skornya, di mana ia mencatatkan sebuah eagle dengan lima birdie untuk mengungguli sahabatnya itu.

Kanaya sendiri membalas dengan permainan tanpa bogey yang dilengkapi dengan enam birdie. Tiga birdie bahkan ia torehkan di lima hole terakhir sehingga ia bisa tetap menempel Nakajima.

”Bagian yang paling menyenangkan ialah kami bisa berkompetisi bersama-sama.” — Keita Nakajima.

Sementara itu, Taiki Yoshida, Hiroshi Iwata, dan Taichi Nabetani yang pekan lalu menjuarai Casio World Open, sama-sama menempati peringkat ketiga dengan skor 65.

Song Younghan menjadi wakil internasional terbaik pada hari pertama. Saat ini ia sendirian menghuni peringkat 6 berkat permainan tanpa bogey dan empat birdie.

Nakajima mengungkapkan kepuasannya dengan start yang ia dan Kanaya tunjukkan. Ia terlihat mengharapkan pertarungan seru dalam tiga hari ke depan.

”Bagian yang paling menyenangkan ialah kami bisa berkompetisi bersama-sama. Mengingat besok kami akan bermain bersama lagi, saya ingin kami sama-sama mengincar kemenangan dalam tiga hari ke depan,” tutur Nakajima. ”Mengingat banyak pemain yang juga main bagus, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan permainan dan tetap berada di grup terakhir.”

Kanaya mengutarakan hal senada. Ia juga menikmati duel di antara mereka dan menekankan betapa permainan rivalnya itu terus memotivasi performanya.

 

Takumi Kanaya, Round 1 Golf Nippon Series JT Cup 2023.
Tak ingin kalah dari rivalnya, Takumi Kanaya, menorehkan enam birdie tanpa bogey untuk menempel Keita Nakajima. Foto: JGTOimages.

 

”Saya benar-benar yakin bermain dengan baik, dan sungguh fantastis bisa main tanpa satu bogey pun. Saya berniat untuk mempertahankan rencana permainan untuk tiga hari ke depan,” ujar Kanaya. ”Menyaksikan penampilan Nakajima yang nyaris tanpa cela itu menginspirasi saya untuk menargetkan skor yang lebih rendah lagi. Besok kami akan berada dalam grup yang sama lagi, jadi saya harap kami bisa terus saling mendorong.”

Sementara itu, Brad Kennedy, yang tampil untuk kesembilan kalinya pada turnamen ini turut mendapat dorongan moral. Ia memulai pekan ini dengan menorehkan skor 68 dan berada di posisi T9 dengan enam pegolf lainnya. Salah satunya ialah mantan juara Hideto Tanihara (2015) dan Ryo Ishikawa (2019).

Kennedy, yang finis di tempat kedua pada edisi 2019, menorehkan tiga birdie dengan satu bogey dalam tujuh hole pertamanya, lalu menorehkan par dalam sebelas hole terakhirnya.

”Dari hole 8 sampai 18 saya tak kunjung tampil dengan baik. Pukulan saya kerap meleset semeter dari fairway dan kemudian memaksa saya untuk main aman, sekadar memukul ke green dan melakukan dua putt dan berusaha mengincar birdie di hole berikutnya, dan lagi-lagi meleset semeter (dari fairway),” keluh Kennedy.

Meskipun kesulitan untuk memaksimalkan jarak pukulnya, Kennedy mengaku cukup puas bisa main under. Terutama mengingat ia masih punya kesempatan memperbaiki permainannya pada putaran kedua besok.