
Pekan ini Kevin Yu dari China Taipei mewujudkan impiannya sejak kecil untuk berada di Augusta National dan segera memulai debut Masters Tournament.
Oleh Chuah Choo Chiang, Senior Director, Marketing & Communications APAC untuk PGA TOUR.
Kevin Yu ingat ketika ia mengatur alarm jamnya sekitar tengah malam selama empat hari setiap bulan April untuk menyaksikan siarang langsung Masters Tournament di televisi. Terkadang, ayahnya, yang seorang guru golf, bergabung dengannya di sofa rumah mereka tatkala pemuncak klasemen bertolak ke sembilan hole terakhir mereka. Sesekali mereka pun membayangkan diri mereka berjalan di rumput di Augusta National itu.
Pekan ini, Yu, yang kini berusia 26 tahun, mewujudkan impian masa kecilnya itu. Kamis (10/4) ini ia akan melakoni debutnya pada The Masters.
Mantan pegolf amatir No.1 Dunia ini telah menjuarai Sanderson Farms Championship sebagai gelar PGA Tour pertamanya bulan Oktober 2024 lalu. Kemenangan itulah yang membuatnya mendapat undangan mengikuti ajang Major ini. Dengan demikian, ia mengikuti langkah Lu Liang-huan, Chen bersaudara (T.C. dan T.M.), Lin Wen-tang, dan C.T. Pan yang telah lebih dulu mengikuti turnamen prestisius ini.
”Sejujurnya, rasanya masih sulit dipercaya hanya karena saya sudah memimpikan bermain pada The Masters ini sejak mulai bermain golf. Saya sudah menonton Tiger Woods dalam begitu banyak Masters dan melihat pukulan-pukulan yang ia mainkan benar-benar gila. Yakinlah, saya sudah menonton Masters sepanjang malam sejak masih kecil dan tahu kalau saya benar-benar akan bermain dalam turnamen ini menjadi mimpi yang bisa terwujud,” ujar Yu.
”Saya pernah memainkan turnamen kampus di dekat Augusta dan kami melihat sedikit layout-nya dari luar, tapi bisa benar-benar di sini jelas berasa berada di level yang berbeda.”
Yu belajar bermain golf sejak dini berkat pengaruh ayahnya. Ia memenangkan turnamen pertama dari banyak kemenangannya ketika masih berusia 8 tahun. Lalu ia berusaha mengalahkan sang ayah, Tommy, ketika bermain di lapangan dekat rumah mereka di Taoyuan. ”Kenangan golf awal saya ialah ayah membawa saya ke lapangan golf, ia bermain dan saya bermain di pasir dan berusaha melakukan putting. (Pada akhirnya,) saya sangat ingin mengalahkan ayah saya di lapangan, dan itulah yang membuat saya mulai bermain golf,” ujarnya.
Menonton Masters pada dini hari segera menjadi tradisi di rumah keluarga Yu. Tradisi ini juga yang menjadi dorongan untuk mengejar impian golfnya. Berkat dorongan C.T. Pan, ia menuju ke Amerika untuk mengikuti turnamen-turnamen American Junior Golf Association (AJGA). Dan setelah menjuarai Junior PLAYERS Championship tahun 2015, ia bergabung dengan Arizona State University dan muncul sebagai pegolf kampus top serta menjadi pegolf amatir No.1 Dunia.
Yu mengenang pengorbanan orangtuanya dalam membiayai perjalanan golfnya sejak awal sampai mereka bisa menjadi wajah-wajah familiar pada sejumlah ajang terbesar PGA TOUR. Bersama adik perempuan dan kekasihnya, keluarga ini berkumpul bersama di Augusta National, mungkin sambil berdebat siapa yang akan menjadi kedi bagi Yu pada kompetisi par 3 menjelang The Masters. Yu juga sadar kalau tidak satu pun pemenang kontes par 3 yang pernah memenangkan jaket hijau Masters.
Dua pekan lalu, ia memainkan putaran latihan di Augusta National untuk mendapatkan aura lapangan tersebut dan mengenang momen itu di clubhouse. ”Rasanya keren bisa berkendara melintasi Magnolia Lane dan melihat clubhouse dan semuanya. Sungguh luar biasa dan sulit dijelaskan, tapi inilah tempat yang selalu ingin saya knjungi,” ujarnya.
”Saya pernah memainkan turnamen kampus di dekat Augusta dan kami melihat sedikit layout-nya dari luar, tapi bisa benar-benar di sini jelas berasa berada di level yang berbeda. Green-nya sangat sulit, jadi saya berusaha untuk mendapat sejumlah pengetahuan dari kedi lokal. Anda mesti memanfaatkan imajinasi untuk memasukkan putt, jadi benar-benar mesti disiplin.”

Pekan ini memang bukan menjadi penampilan Major pertama baginya. Ia sudah pernah tiga kali berturut-turut mengikuti U.S. Open (2018-2020) ketika masih amatir, dan ketiga pengalaman tersebut serta saran dari sejumlah pesaing telah menjadi bekal yang sangat penting untuk debutnya pekan ini.
”Pastilah Anda merasa sangat bersemangat, dan ingin bermain dengan baik, ingin berlatih di sana selamanya, tapi orang-orang mengingatkan agar tidak terlalu memikirkannya dan tidak berlatih berlebihan. Rasanya permainan saya sedang bagus belakangan ini. Secara mental saya harus tetap kuat dan mengingatkan diri kalau saya biasanya bisa main lebih baik ketika saya bermain tidak ceroboh dan lebih bebas,” ujar Yu, yang sejauh ini telah empat kali finis di dua puluh besar, termasuk dalam dua turnamen terakhir yang ia ikuti.
”Saya tahu kalau saya bisa bersaing dengan mereka. Kami sering bertanding bersama dan saya berusaha mengalahkan orang yang sama. Berada pada ajang Major ketika masih muda banyak membantu saya. Saya berlatih terlalu keras dan terlalu bersemangat melihat para pemain top. Dan ketika mulai bertanding, saya jadi kelelahan. Jadi, itulah kesalahan yang tidak ingin saya ulangi. Anda mesti tetap rendah hati dan sadar kalau Anda mesti menjadi lebih baik setiap harinya, terutama pada pekan-pekan seperti ini. Saya tersadar, ya ampun, saya masih belum cukup bagus! Dan hal ini memberi tahu kalau saya harus terus berlatih dan membuat saya ingin menjadi lebih baik setiap harinya.”
Teman baiknya, C.T. Pan, yang juga telah meraih satu gelar PGA TOur, menikmati debut berkesannya pada The Masters tahun 2020 dan finis T7. Yu berharap bia mengulangi prestasi itu, atau malah melampauinya. ”Saya bangga menjadi pegolf Taiwan yang bermain pada The Masters. Tak banyak pegolf Taiwan yang bisa bermain seperti ini sebelumnya. Semoga saya bisa membawa kabar baik bagi orang-orang di negara saya. Saya menonton C.T. tahun itu dan sungguh mengagumkan,” ujarnya.
Ketika ditanya apa yang akan menjadi targetnya pada pekan ini, Yu menjawab sambil tertawa, ”Mencoba untuk tidak memenangkan kontes par 3? … Cuma bercanda. Saya hanya ingin menikmati momen ini, terutama dengan keluarga yang ada bersama saya dan bisa merayakan momen itu sudah cukup keren. Saya akan berusaha memainkan permainan golf terbaik dan semoga pekan ini menjadi pekan yang baik.”