Clarisa Temelo memegang kendali dengan keunggulan lima stroke pada akhir putaran pertama Women’s Amateur Latin America.
Pegolf Meksiko Clarisa Temelo menegaskan statusnya sebagai pegolf berperingkat tertinggi dengan tampil mengesankan pada putaran pertama Women’s Amateur Latin America (WALA) di Peru. Pegolf berusia 18 tahun ini bersinar dan mengemas skor 6-under 65 justru dalam kondisi yang tidak mudah. Catatan istimewa tersebut praktis menempatkannya di puncak klasemen dengan keunggulan lima stroke atas tiga pesaing terdekatnya.
”Saya sangat senang. Lapangannya berada dalam kondisi yang bagus. Meskipun sedikit berangin, secara keseluruhan saya menikmatinya. Pukulan saya juga bagus di sembilan hole pertama makanya saya bisa menciptakan beberapa peluang untuk birdie. Saya malah bisa memasukkan putting dari jarak jauh untuk birdie di hole 15, tapi sekarang saya kan melupakan putaran hari ini dan berusaha main bagus besok,” tutur Temelo.
Kejuaraan yang dimainkan dalam 72 hole ini sendiri merupakan edisi keempat setelah digelar untuk pertama kalinya tahun 2021 lalu. Ajang yang dihadirkan oleh The R&A dan ANNIKA Foundation ini juga digelar untuk pertama kalinya di Peru, di lapangan Lima Golf Club yang tahun ini merayakan 100 tahun dibukanya lapangan tersebut.
Dua pegolf dari Kolombia sama-sama menuai skor 1-under 70. Mereka adalah Luana Valero yang berusia 17 tahun, serta Silvia Garces yang berusia 30 tahun. Satu peserta lainnya, Lauren Grinberg, 24 tahun asal Brazil, menyamai catatan skor tersebut dan berbagi tempat kedua di belakang Temelo.
”Lapangannya sangat menyenangkan,” ujar Silvia Garces asal Kolombia. ”Saya bisa memukul bola dengan baik dan memenuhi green in regulation, serta yang terpenting bisa memainkan hole-hole par 3 dengan cukup baik. Pukulan dari tee ke green saya juga cukup konsisten.
”Bisa mengikuti WALA untuk pertama kalinya merupakan sebuah kehormatan buat saya. Menurut saya ini kejuaraan terbaik tahun ini dan saya sangat beruntung bisa berada di sini.” — Silvia Garces.
”Bisa mengikuti WALA untuk pertama kalinya merupakan sebuah kehormatan buat saya. Menurut saya ini kejuaraan terbaik tahun ini dan saya sangat beruntung bisa berada di sini. Saya ingin menikmati tiap putaran dan finis dengan senyuman karena, seperti saya bilang, suatu kehormatan bisa berada di sini.”
Luana Valero, rekan senegaranya, juga mengaku bermain dengan baik meskipun melakukan sejumlah kesalahan. ”Namun, saya merasa sangat nyaman berada di lapangan. Pekan ini saya menandatangani komitmen dengan Purdue University di Indiana. Mereka sudah menjadi keluarga kedua bagi saya. Programnya luar biasa dan saya sangat bersemangat!”
Bagi Lauren Grinberg, bermain dengan sabar menjadi kunci penting pada putaran pertama sehingga ia bisa mengeksekusi pukulan-pukulannya dengan baik, meskipun masih melakukan sejumlah kesalahan.
”(Meski begitu,) ini masih putaran yang bagus dan langkah yang bagus untuk mengawali kejuaraan ini. Pukulan saya hanya meleset di dua atau tiga fairway dan ini sangat penting. Lapangan ini bisa menjadi sulit, tapi bisa lebih mudah dimainkan kalau dari tengah fairway,” imbuhnya.
Temelo menjadi pegolf dengan World Amateur Golf Ranking tertinggi pada pekan ini, yaitu 136. Ia menunjukkan bakatnya dengan mengemas empat birdie di enam hole pertamanya. Mengingat angin kencang mewarnai putaran pertama, permainannya yang tanpa bogey itu bahkan menjadi kian istimewa untuk menjadi pimpinan klasemen dari total 60 peserta yang mewakili 12 negara pada pekan ini.
Dalam musim pertamanya bermain untuk University of Arkansas, Temelo telah dua kali finis di 15 besar, dan pekan ini ia berharap menjadi pegolf Meksiko pertama yang bisa meraih gelar WALA. Kemenangan pada pekan ini bisa membawanya bertanding bersama para pegolf bintang pada tiga ajang Major tahun depan—AIG Women’s Open, The Chevron Championship, dan The Amundi Evian Championship.
”Ela (Anacona) menceritakan pengalamannya mengikuti tiga ajang Major sebagai juara tahun lalu. Pastinya hal itu menjadi mimpi saya juga. Bisa mengobrol dengannya saja sudah bagus karena dia pernah kuliah di University of Arkansas, kampus saya sekarang. (Pengalamannya itu) sangat menginspirasi saya,” ujar Temelo.
Ximena Benites mendapat kehormatan untuk melakukan pukulan pertama yang dilakukan pada ajang ini. Ia menjadi satu dari tujuh pegolf Peru yang tampil pada kejuaraan penting, yang digelar di wilayah San Isidro tersebut. Sayangnya, hanya empat pegolf yang bisa finis dengan bermain di bawah par. Bahkan sang juara bertahan, Ela Anacona dari Argentina juga harus berjuang keras dan mencatatkan skor 75.
Anak-anak dari lapangan publik San Bartolo—proyek yang didukung oleh The R&A dan Peruvian Golf Association untuk mengajak lebih banyak orang bermain golf—juga menikmati aksi di lapangan. San Bartolo berjarak sekitar 50 km dari Lima, ibukota Peru, dan menawarkan ruang berlatih yang dapat diakses. Sebuah sekolah golf juga berdiri di sana dan ditujukan bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah sehingga membuka kesempatan bagi generasi-generasi baru untuk bisa bermain golf tanpa rintangan ekonomi.
WALA merupakan inisiatif dari The R&A dan ANNIKA Foundation yang diselenggarakan menyusul keberhasilan Women’s Amateur Asia-Pacific tahun 2018. Kejuaraan ini bermaksud memperkuat jalur kompetisi menuju level tertinggi dengan menyediakan panggung bagi para pegolf amatir wanita di wilayah Amerika Latin untuk berkompetisi. Pekan ini ada 27 peserta dengan usia 18 tahun atau lebih muda, dengan 41 di antaranya pernah mengikuti edisi sebelumnya.