Tiga pekan bermain di Canary Islands, Garrick Higgo meraih dua kemenangan usai menjuarai Canary Islands Championship.

Canary Islands Swing bakal menjadi rangkaian turnamen paling berkesan bagi Garrick Higgo. Pegolf Afrika Selatan ini menikmati permainan terbaiknya selama tiga pekan berturut-turut dengan membawa pulang dua trofi. Persis empat belas hari usai menjuarai Gran Canaria Lopesan Open, pegolf yang segera genap berusia 22 tahun ini kembali keluar sebagai juara lewat ajang Canary Islands Championship.

Setelah meraih gelar European Tour keduanya di Meloneras Golf, Gran Canaria dua pekan silam dengan rekor skor terendah European Tour, 25-under 255, Higgo menuntaskan putaran final di Golf Costa Adeje kemarin (9/5) dengan kembali membukukan skor 64 untuk skor total 27-under dan kemenangan enam stroke.

Pada putaran final tersebut, Higgo membukukan tujuh birdie dan dua bogey, namun mencatatkan hole-in-one di hole 7. Dengan demikian, dalam 12 putaran yang dimainkan di Canary Islands tiga pekan terakhir, Higgo berhasil mencatatkan skor 68-under, yang merupakan sebuah rekor tersendiri.

”Rasanya luar biasa, saya senang semuanya sudah selesai sekarang. Rasanya melelahkan, tapi sangat senang dan bersyukur. Sejak awal saya tentu saja merasakan tekanan. Tidaklah mudah tampil sebagai pimpinan klasemen, malah saya melakukannya untuk pertama kalinya sebelum ini (dua pekan lalu), dan segalanya bisa terjadi dalam olahraga ini,” ujar Higgo, yang finis T8 pada Tenerife Open sepekan sebelumnya.

”Saya sulit mempercayainya karena kemenangan ini terjadi begitu cepat, tapi di satu sisi permainan saya juga sedang bagus jadi saya juga bisa mempercayainya. Sejauh ini saya telah berlatih keras untuk hal-hal yang kecil dan juga menyerap apa yang bermanfaat buat saya dan mempertahankannya. Saya pikir itulah hal terbesarnya.”

Kemenangannya kali ini menjadi gelar European Tour ketiga yang ia peroleh hanya dalam 26 ajang yang ia ikuti. Ia pun menjadi pegolf Afrika Selatan pertama yang meraih tiga kemenangan, tidak termasuk Major dan World Golf Championships, paling cepat. Selain itu, ia juga menyamai rekor Tiger Woods untuk jumlah turnamen paling sedikit untuk meraih tiga gelar European/PGA TOUR sejak 1990.

 

 

Higgo juga menjadi pemain termuda keempat yang bisa menjuarai tiga ajang European Tour, sekaligus mengalahkan skor kemenangan terbesar yang dibukukan rekannya, Burmester, pekan lalu pada Race to Dubai 2021 ini.

Kemenangan Burmester pekan lalu, dan dua kemenangan Higgo, menjadi yang pertama kalinya di mana pegolf Afrika Selatan bisa menjuarai tiga ajang European Tour secara berturut-turut sejak 2012. Dan inilah pertama kalinya prestasi tersebut tercapai di luar Afrika Selatan.

Bahkan jika melihat European Challenge Tour, para pegolf Afrika Selatan sepertinya tengah menampilkan performa luar biasa. Brandon Stone, J.C. Ritchie, dan Wilco Nienaber juga meraih tiga kemenangan berturut-turut pada sirkuit batu loncatan menuju European Tour tersebut.

”Saya pikir kami semua ingin menang dan sangat lapar akan kemenangan. Saya bahkan menelepon Wilco setelah kemenangannya pada awal pekan ini, jadi saya akan membualkan hal tersebut dengan teman-teman yang lain. Saya pikir kamu semua ingin menang dan bermain sebaik mungkin. Sangat menyenangkan melihat semuanya berjalan dengan sempurna,” tandasnya.

Bagi Higgo kemenangan ini ikut membawanya ke peringkat 5 pada Race to Dubai Rankings in Partnership with Rolex. Selain itu, ia juga dipastikan mendekati 50 besar pada Official World Golf Ranking untuk pertama kalinya.

Pegolf Australia Maverick Antcliff harus puas berada di tempat kedua dengan torehan 21-under 263. Adapun Tapio Pulkkanen di posisi ketiga dengan skor total 264. Lima pegolf lainnya berbagi posisi keempat dengan skor total 265.