Kemenangannya pada Gran Canaria Lopesan Open menjadikan Garrick Higgo sebagai pegolf Afrika Selatan yang berhasil meraih dua gelar European Tour tercepat.

Garrick Higgo menciptakan sensasi pada kancah European Tour. Pegolf asal Afrika Selatan ini baru saja memenangkan gelar Gran Canaria Lopesan Open. Prestasi ini memberinya gelar European Tour kedua bagi pemuda yang belum genap berusia 22 tahun ini.

Higgo, yang merupakan jebolan European Challenge Tour ini baru mengikuti total 24 ajang European Tour. Kemenangan pertamanya ia raih pada turnamen ketujuhnya, yaitu pada Open de Portugal 2020. Adapun kemenangannya di Spanyol pada hari Minggu (25/4) terjadi pada turnamen ke-24 dalam kariernya yang masih baru. Hal ini menjadikannya sebagai pegolf Afrika Selatan dengan dua gelar European Tour tercepat dalam sejarah.

Mantan anggota Tim Internasional pada Junior Presidents Cup 2017 ini mencatatkan skor terendah dalam karier European Tournya ketika pada putaran ketiga mencatatkan skor 7-under 63 di Meloneras Golf by Lopesan. Dan kemenangannya kali ini pun ia raih dengan kembali mencatatkan skor 63.

Skor tersebut memang bukan skor terendah pada putaran final itu. Kehormatan ini menjadi miliki pegolf Jerman, Maximilian Kieffer yang membukukan skor 62 dalam upayanya memberikan tekanan kepada Higgo.

Kieffer, yang baru saja menelan kekalahan lewat partai play-off di Austria sepekan sebelumnya, terlihat ingin menghapus kekecewaannya dengan bermain luar biasa pada putaran final kali ini. Ia menuntaskan sembilan hole pertamanya dengan tiga birdie dan sebuah bogey, namun meraih sebuah eagle dan empat birdie untuk mematok skor 62.

 

 

Sayangnya, upayanya tersebut tidak membuahkan hasil. Dan untuk kedua kalinya dalam dua pekan berturut-turut, ia harus puas menempati peringkat kedua setelah Higgo bermain bersih tanpa bogey dan membukukan lima birdie dengan sebuah eagle untuk menciptakan rekor tersendiri yang pernah dibukukan oleh seorang dari Afrika Selatan.

”Sulit dipercaya, saya tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Ada rasa lega setelah menuntaskan turnamen ini,” ujar Higgo, yang mengemas skor total 25-under 255, tiga stroke lebih baik daripada Kieffer.

”Mungkin birdie di hole 9 atau 10 memiliki arti yang besar buat saya karena meningkatkan percaya diri, meskipun pertandingan belum usai sampai menyelesaikan hole terakhir.”

Kartu skor dan penampilannya sepanjang 18 hole terakhir itu menciptakan kesan kalau pegolf kidal ini bermain tanpa beban dan tekanan. Toh ia mengaku sebaliknya.

 

Garrick Higgo berpose bersama tuan rumah Gran Canaria Lopesan Open, Rafa Cabrera Bello. Foto: Getty Images.

 

”Ini pertama kalinya saya memulai putaran final dari posisi memimpin. Semua kemenangan saya yang lain (Open de Portugal 2020, Sun City Challenge 2019, dan The Tour Championship 2020) saya peroleh dengan mengejar dari belakang. Jadi, saya tahu bagaimana rasanya mengalahkan seseorang dan tahu bagaimana hal tersebut bisa berubah di hole 17. Jadi, saya berusaha menyimpan perjuangan ini sendiri.”

Kieffer mungkin merasa kecewa karena kembali nyaris menang. Namun, ia masih bisa berbangga lantaran menampilkan permainan golf yang fenomenal, khususnya di sembilan hole terakhirnya.

”Saya memikirkan pukulan demi pukulan. Saya pikir saya berhasil mendapat birdie di hole par empat pendek dari atas tebing, yang menjadi drive tersulit, dan saya pikir saat itu saya sudah bermain 21-under dan mulia berpikir saya hampir meraih kemenangan,” tutur Kieffer, ”lalu saya melihat Garrick sudah main 23-under, tapi pola pikir saya masih belum berubah. Saya hanya berusaha membuat birdie sebanyak mungkin.

”Saya berusaha melakukan pukulan demi pukulan. Meskipun kondisinya berangin, Anda mesti memiliki pola pikir tertentu. Saya belajar hal ini dari pekan lalu. Anda mesti punya pola pikir tertentu untuk mendapat birdie sebanyak mungkin, jadi saya hanya berusaha melakukan hal tersebut, dan ternyata berhasil melakukannya dengan baik.”

Adapun tuan rumah Rafa Cabrera Bello mengakhiri putaran finalnya dengan bermain 2-over 72. Dengan demikian, ia mengakhiri ajang ini di peringkat T56 dengan skor total 9-under 271.