Kim ”Tom” Joohyung menginspirasi perjuangan Tim Internasional memangkas selisih poin dari Tim AS pada Presidents Cup.

Yang dinanti-nanti akhirnya tiba juga. Inilah momen bangkitnya Kim ”Tom” Joohyung, pendatang baru berwajah bayi yang baru berusia 20 tahun.

Pegolf yang mengambil nama Inggris Tom lantaran kegemarannya menyaksikan animasi Thomas & Friends—karakter kartun kereta api—ini hampir sendirian menahan laju Tim AS dalam upaya mereka memperkecil ketertinggalan. Pada hari Sabtu (24/9) kemarin, ia menjadi bintang dari dua kemenangan bernilai Tim Internasional di Quail Hollow Club.

Setelah tertinggal 8-2 menyusul dominasi Amerika pada sesi foursome dan fourball, Kim, yang kalah dalam dua partai pembukanya, berpasangan dengan sesama pemain debutan, Lee Kyounghoon dalam putaran ketiga sesi foursome pagi hari. Secara luar biasa mereka mengalahkan pasangan Scottie Scheffler dan Sam Burns, yang masing-masing merupakan pegolf No.1 dan No.12 Dunia dengan skor 2&1.

Lalu pada siang harinya, Kim yang masih berapi-api berpasangan dengan pemain Korea lainnya, Kim Siwoo untuk mempersembahkan kemenangan 1-up atas duo Patrick Cantlay dan Xander Schauffele. Ia bahkan menciptakan momen menegangkan dengan pukulan-pukulan yang akan terus dikenang sepanjang masa, termasuk putt 3 meter untuk meraih kemenangan di hole 18, yang memantik perayaan luar biasa.

Tak kalah pentingnya lagi, aksi heroik Kim ini membawa Tim Internasional kembali ke jalur persaingan untuk meraih trofi Presidents Cup. Tim AS kini memimpin 11-7 menuju 12 partai tunggal pada hari Minggu (25/9) ini.

”Saya berkata pada diri sendiri, saya bisa melakukannya. Saya tidak ingin orang lain memasukkan putt itu selain saya. Saya sangat menginginkannya,” ujar Kim, yang kemunculannya pada PGA TOUR tercatat dengan baik dalam beberapa bulan terakhir.

 

Kim Joohyung, Day 3 Presidents Cup 2022.
Kim ”Tom” Joohyung meneriakkan kegembiraannya usai mempersembahkan poin bagi Tim Internasional pada Presidents Cup 2022. Foto: Getty Images.

 

Tertinggal 2-down hingga hole 10, Kim dengan cemerlang memasukkan putt eagle dari jarak 16,2 meter di hole 11 untuk memantik perlawanan balik. Siwoo kemudian memasukkan putt birdie dari jarak 6,6 meter di hole 13 untuk menyamakan kedudukan.

Dengan jarak 213 meter ke pin, ia memainkan 2-iron untuk menyiapkan birdie kemenangan bagi timnya. Kapten Tim Internasional Trevor Immelman pun hanya bisa mengagumi kecemerlangan pemainnya itu, meskipun pengalamannya di panggung besar dunia belum banyak.

”Dia benar-benar menjaid anugera yang luar biasa untuk olahraga kita,” ujar Immelman. ”Jaraknya sekitar 219 meter. Mungkin pukulannya sekitar 55 meter di belakang lawannya. Jika melihat ke belakang dan melihat siapa-siapanya golf Amerika di golf cart di belakangnya. Saya melihat Thomas, saya melihat Spieth, saya lihat Finau, saya lihat Homa, saya lihat Morikawa, semuanya duduk di golf cart sekitar 14 meter di belakangnya. Dan bocah ini melakukan pukulan 2-iron yang murni hingga menyisakan 3 meter dan memasukkan putt itu. Buat saya, hal itu sungguh mengesankan, menunjukkan nyali. Hati saya pun menjadi tenang di sana. Luar biasa bangga terhadap dia.”

Dengan Im Sungjae-Sebastian Munoz dan Adam Scott-Cam Davis mengamankan poin vital, Scott, yang merupakan pemain paling senior dan telah sepuluh kali mengikuti ajang ini, merasa yakin bahwa Tim Internasional kini punya momentum untuk meraih peluang yang sah untuk memberi kejutan bagi Tim AS.

”Saya pikir sepanjang karier saya mengikuti ajang ini, belum banyak kesempatan ketika saya merasakan momentumnya bergerak ke arah kami. Jelas kami memilikinya ketika menyelesaikan petang ini, dan akan sangat bagus jika bisa melanjutkannya hingga besok,” tutur Scott, yang sejauh ini telah mempersembahkan dua poin.

Jika Scott menjadi pemimpin secara spiritual bagi Tim Internasional, Kim jelas menjadi kunci dengan gelora muda dan energi tanpa batas yang disertai perayaan yang riuh. Sikapnya bahkan memenangkan para penggemar Amerika di Quail Hollow.

 

 

Pegolf yang telah memenangkan sejumlah gelar di Asia dan meraih kemenangan PGA TOUR pertamanya lewat ajang Wyndham Championship bulan Agustus lalu ini menegaskan niatannya untuk membuktikan dirinya kepada kubu Amerika.

”Sungguh berarti, terutama ketika mengalahkan pemain seperti Xander dan Patrick. Saya sungguh menghormati mereka, tapi saya ingin mereka tahu dan saya ingin Tim Amerika tahu, kalau kami akan terus berjuang,” tutur Kim, yang akan menghadapi Max Homa pada partai tunggal.

”Saya hanya berusaha membawa energi bagi tim. Jadi, rasanya itulah yang setidaknya bisa saya lakukan bagi tim. Saya ingin para penonton terus bersorak. Kami bermain di Amerika dan tidaklah mudah bagi kami. Jadi, saya menggunakan (sorakan kemenangan) sebagai motivasi diri dan jelas menggunakannya sebagai energi saya. Saya banyak meninju ke udara. Luar biasa!

”Perasaan saya sungguh luar biasa setelah memasukkan putt kemenangan bagi tim. Saya akan terus mengingat momen ini untuk sementara waktu.”

Scheffler, yang mencatatkan rekor 5-3-0 dalam karier Presidents Cup ini melontarkan pujiannya, ”Ia menampilkan permainan golf yang luar biasa. Ia mengalahkan kami. Ia juga melakukan pukulan golf yang luar biasa dari semua tempat di lapangan. Jadi, ya, dia memang main lebih baik.”

Immelman yakin Kim bisa menjadi megabintang berikutnya dalam golf. ”Dia punya kemampuan untuk menjadi megabintang global. Saya tahu ia punya permainan yang dibutuhkan. Kita telah melihat kalau dia punya kualitas permainan. Namun, yang saya pelajari soal kepribadiannya dan hatinya dan keyakinannya pekan ini, astaga, saya sungguh mengagumi dia!”