Jonathan Wijono, Almay Rayhan Yagutah, dan Elki Kow melakukan start yang solid pada ajang BNI Indonesian Masters presented by Tunas Niaga Energi 2023.
Performa putting yang prima menjadi kunci penting bagi trio Indonesia untuk memulai BNI Indonesian Masters presented by Tunas Niaga Energi pekan ini dengan skor under. Pemegang enam gelar Indonesian Tourism Golf Pro Series Jonathan Wijono untuk sementara memimpin kubu Indonesia di posisi terbaik, T19. Sementara Almay Rayhan Yagutah ada di posisi T30. Adapun Elki Kow masih harus menuntaskan hole 18 ketika sirene berbunyi dan memaksa pertandingan dihentikan pukul 17:05 WIB akibat cuaca buruk.
Penampilan Jonathan pekan ini terlihat mengalami peningkatan yang signifikan ketimbang permainannya pekan lalu di Malaysia. Kala itu ia mengawali permainannya dengan 2-over 72 dan gagal lolos cut setelah bermain 76 pada hari kedua. Akan tetapi, hari ini ia langsung mencatatkan birdie di hole 1. Bermain pada waktu tee paling pagi, yaitu pukul 06:00 WIB, ia kembali menuai birdie dari hole 3.
”Banyak pukulan yang solid hari ini, mungkin karena sejak datang pagi hari tadi saya sudah merasa yakin, namun tidak mau terlalu yakin juga. Jadi, saya berusaha main secara konservatif dan agresif pada waktu yang bersamaan,” ujar Jonathan, yang mengantarkan bolanya ke 14 dari 18 green in regulation.
Ketika rangkaian birdie-nya seakan terhenti lantaran terus menorehkan par dalam sembilan hole berikutnya, Jonathan berhasil menambah dua birdie lagi dari hole 13 dan 16, sebelum terpaksa mencatatkan satu-satunya bogey di hole 17.
Jonathan juga menyebut performa putting-nya pada putaran pertama ini menjadi salah satu kunci penting yang membantunya mencatatkan empat birdie. Ia membutuhkan total 29 putt untuk menorehkan 3-under.
”Putting stroke juga lagi oke, tidak seperti minggu lalu. Jauh lebih baik minggu ini. Baru ketemu semalam juga untuk feeling bermain hari ini,” jelas pegolf asal Surabaya yang masih mengincar lolos cut pertamanya pada ajang paling bergengsi di Indonesia ini.
Skor 3-under ini, praktis, mengulangi penampilannya pada tahun 2019 ketika mengawali ajang ini juga dengan skor 3-under. Kala itu Royale Jakarta Golf Club masih dimainkan sebagai lapangan 72 par.
Almay juga mengaku performa putting-nya sangat membantu mencatatkan skor terbaiknya selama mengikuti turnamen ini. Sejak melakoni debutnya pada edisi 2015, Almay telah empat kali tampil dan belum sekali pun menikmati akhir pekan di Royale Jakarta Golf Club. Tren tersebut kini berpeluang ia patahkan menyusul penampilan solid hari ini.
”Mungkin di hole-hole awal kami mencoba bermain lebih aman, dalam arti tidak terlalu menyerang pin, berusaha meleset di sisi yang benar. Jadi, orientasinya tadi adalah melakukan penempatan bola.” — Elki Kow.
Setelah menuai eagle di hole 12 par 5, ia menorehkan birdie di hole 14 untuk menuntaskan sembilan hole pertamanya dengan 3-under. Sayangnya, meski menorehkan dua birdie tambahan di sembilan hole terakhirnya, ia juga harus menorehkan tiga bogey untuk mengakhiri putaran pertama. Meski demikian, skor 69 ini menjadi skor terendah yang pernah ia bukukan, sekaligus memberinya peluang untuk bermain penuh dalam empat putaran.
”Hari ini saya cukup senang dengan rencana permainan saya. Besok mungkin anginnya tidak terlalu menyulitkan karena besok saya bermain sangat pagi, tee paling awal, yang kondisinya biasanya tidak terlalu berangin. Jadi, harusnya (main pagi) sedikit memberi keuntungan,” jelas Almay, yang hanya sekali melakukan tiga putt pada putaran pertamanya ini.
Elki Kow menjadi satu wakil Indonesia lain yang berpotensi menuntaskan putaran pertama dengan skor under. Hingga sirene berbunyi, Elki telah bermain 3-under berkat lima birdie dan dua bogey. Berbeda dengan kedua rekannya, Elki harus menunggu hingga hole 9 sampai akhirnya menuai birdie pertamanya. Putt dari jarak sekitar 8 meter di hole yang berganti menjadi par 4 itu memberinya momentum untuk tampil lebih baik.
”Mungkin di hole-hole awal kami mencoba bermain lebih aman, dalam arti tidak terlalu menyerang pin, berusaha meleset di sisi yang benar. Jadi, orientasinya tadi adalah melakukan penempatan bola. Kemudian di hole 9 putting jauh masuk, mungkin sekitar 8-10 meter. Setelah itu di back nine ada beberapa kesempatan saya coba lebih agresif melakukan pukulan approach, terus ada on dekat dua kali, par 5 bisa dapat 2-on, sama sekali birdie mungkin putting dari jarak 5 meter,” jelasnya.
Birdie di hole 9 itu menjadi bonus tersendiri baginya, mengingat ia sempat mengira penyesuaian dari par 5 menjadi par 4 di hole tersebut bakal menyulitkan.
”Awalnya kami pikir (penyesuaian itu menjadi) tantangan ya karena seharusnya itu par 5 yang paling pendek yang peluang birdie-nya lebih besar. Jadi, ketika menjadi par 4 mungkin menjadi lebih sulit, terutama karena bunker jadi in-play, fairway lebih sempit di bagian depan, tapi untungnya hari ini bisa dapat birdie, dan mungkin juga karena hari ini ditempatkan di tee putih, bukan di tee biru, jadi jaraknya menjadi lebih dekat,” tuturnya.
Dengan momentum yang tengah berpihak padanya, terutama dengan long game yang tengah prima, Elki berharap bisa menghapus kekecewaannya akibat bogey di hole 17. ”Tapi ya, keadaannya berkata lain,” ujarnya.
Untuk sementara pegolf India Gaganjeet Bhullar menempati posisi teratas dengan torehan 8-under 63, disusul pegolf Amerika Paul Peterson, Phachara Khongwatmai asal Thailand, dan pegolf India lainnya Honey Baisoya di tempat kedua dengan skor 6-under 65.