Rikuya Hoshino Kaito Onishi, dan Takumi Kanaya membuktikan bahwa ada banyak jalan menuju PGA TOUR.
Tiga bintang jepang baru, Rikuya Hoshino, Kaito Onishi, dan Takumi Kanaya, akan memulai debut impian mereka sebagai anggota baru PGA TOUR lewat ajang Sony Open in Hawaii pada pekan ini. Dan ketiganya menjadi bukti nyata bagaimana berbagai rute yang mereka tempuh akhirnya membawa mereka ke destinasi impian ini.
Hoshino, yang kini berusia 28 tahun, harus berkeliling dunia pada tahun 2024 dan bertanding setidaknya di lima belas negara berbeda untuk memastikan kartu PGA TOUR lewat finis di sepuluh besar klasemen umum DP World Tour. Adapun Kanaya, 26 tahun, yang banyak berkiprah pada Japan Golf Tour Organization, dengan sesekali ke AS dan mengikuti Qualifying School, berhasil finis sendirian di tempat ketiga Final Stage untuk memastikan keanggotaannya.
Onishi, yang juga berusia 26 tahun, menempuh rute berbeda. Alumnus University of Southern California ini masuk PGA TOUR lewat Korn Ferry Tour dengan finis di jajaran tiga puluh besar untuk meraih keanggotaannya untuk pertama kalinya pada PGA TOUR.
”Sebagai orang Jepang, punya dua pemain Jepang lain yang bergabung pada PGA TOUR pada saat yang sama membuat saya sangat gembira. Melihat mereka sebagai rival juga akan menjadi motivasi ekstra tak hanya buat saya, tapi buat semua kami, dan ini pastinya hal yang bagus,” tutur Hoshino, yang finis di peringkat 9 pada peringkat DP World Tour tahun 2024.
Onishi menghabiskan masa amatirnya di Amerika sebelum kemudian beralih profesional dan berkiprah pada Korn Ferry Tour. Ia menyebut kompetisi sengit di sirkuit itulah yang membantunya mengatasi tekanan sehingga bisa lolos ke PGA TOUR. ”Sebagai atlet, menjadi anggota PGA TOUR selalu menjadi target nomor satu,” tegas Onishi, yang meraih satu gelar Korn Ferry Tour tahun 2024 lalu. ”Saya kira kami semua bersemangat di sini. Ini baru awal dan banyak hal yang mesti dikerjakan, dan kami semua ingin terus belajar dan saling mendorong untuk menjadi lebih baik, saya kira hal ini bakal menjadi sesuatu yang luar biasa.”
”Ada begitu banyak pemain hebat pada Korn Ferry Tour dan Anda mesti benar-benar membuat banyak birdie kalau tidak mau tersingkir. Terbiasa dengan lingkungan demikian akan sangat bermanfaat dan bisa mengalaminya sebelum ke PGA TOUR, menurut saya, akan berdampak besar bagi keberhasilan saya.”
Hoshino meraih satu kemenangan di panggung DP World Tour, plus enam kali finis di sepuluh besar pada tahun 2024. Ia pun merasa kian terasah oleh kompetisi untuk bersaing dengan para pegolf terbaik di dunia. ”DP World Tour memberikan beragam kondisi bermain, seperti lapangan-lapangan yang panjang dan sulit, dan bermain dalam lingkungan-lingkungan berbeda ini menjadi sesuatu yang saya harap bisa membantu saya bermain pada PGA TOUR,” ujarnya.
”Bermain secara internasional juga membuka mata saya pada seluruh lingkungan golf berbagai negara, budaya, dan masyarakat, dan bisa mengobrol dengan mereka serta belajar lebih banyak tentang budaya-budaya mereka merupakan hal baru bagi saya.”
Sementara itu, Kanaya, yang merupakan mantan pegolf amatir No.1 Dunia, turut bersemangat melakoni Sony Open in Hawaii mulai hari ini. ”Saya kira yang benar-benar berbeda ialah punya kesempatan lebih banyak untuk bermain, dan pada level elite, tiap turnamen sangatlah penting. Saya ingin melakukan yang terbaik sebisa saya,” tutur pegolf yang juga No.1 di sirkuit negerinya itu.
”Bermain pada PGA TOUR sudah menjadi mimpi saya … ini baru awal. Semuanya bermula di sini, sebuah penyelesaian, dan saya akan berjuang keras untuk bisa berhasil,” imbuhnya.
Target bagi ketiga pemain debutan ini tentunya mempertahankan status mereka untuk 2026. Meski demikian, mereka juga memimpikan kemenangan pada sirkuit ini untuk mengikuti jejak senior mereka, Hideki Matsuyama. Matsuyama sendiri meraih kemenangan ke-11 pada pekan lalu dengan rekor skor 35-under.
”Selama beberapa tahun terakhir, saya bertanding pada DP World Tour dan belajar di sana. Tentunya menjuarai ajang PGA TOUR menjadi sebuah target,” ujar Hoshino. ”Jepang merupakan negara golf yang hebat dan karena bukan hanya saya, tapi ami bertiga bisa bangkit dan mewakili Jepang, saya kira tidak ada negara lain yang memiliki hal seperti ini. Menantang para pegolf profesional di panggung PGA TOUR akan menjadi kepingan bongkar pasang yang penting, dan saya berharap lebih banyak pemain yang mengikuti jejak kami,” ujarnya.