Sang juara bertahan berniat menciptakan sejarah dengan meraih gelar ke-83 pada ZOZO CHAMPIONSHIP @ SHERWOOD.

Tiger Woods merasakannya. Pada ZOZO CHAMPIONSHIP tahun lalu, energinya terlihat jelas. Ada perpaduan yang menyengat di hole-hole terakhir antara Woods dan bintang tuan rumah Hideki Matsuyama. Semua itu berpadu dengan keinginan kuat masyarakat Jepang untuk melepaskan dampak bencana Topan Hagibis yang sebelumnya melanda Jepang. Sebuah pelarian bagi mereka, meski hanya sesaat.

Fenomena cuaca yang ekstrem, yang melanda Jepang pada 12 Oktober 2019 itu menyebabkan kerusakan senilai lebih dari US$15 juta dan merenggut 98 korban jiwa. Inilah topan paling mematikan di Jepang sejak 1979.

Namun, untuk sesaat, mereka bersorak-sorai, merayakan gelaran kompetisi golf, dan meski sesaat, merasakan keadaan yang normal.

”Sejujurnya, situasinya sunguh berat untuk seluruh wilayah tersebut dan seluruh Jepang. Bisa mendapatkan semangat yang begitu mengagumkan, level semangat yang luar biasa untuk menyaksikan golf, dan melihat semua orang yang datang menyaksikan kami bermain, dan juga dengan Hideki yang ikut meramaikan persaingan, ajang ini sungguh luar biasa bagi Jepang, dan saya cukup beruntung bisa menang,” tutur Woods.

Edisi 2020 dari ajang PGA TOUR ini memang menjadi sangat berbeda, meskipun hanya untuk sementara, mengingat lokasi dan sensasi yang ada di sekitarnya. Pandemi global COVID-19 memaksa turnamen ini dipindahkan ke Sherwood Country Club di Thousand Oaks, California. Sang juara bertahan pun kini memiliki peluang untuk memenangkan turnamen ini untuk kedua kalinya secara berturut-turut, terutama mengingat ia tak merasa asing dengan lapangan ini. Ajang yang ia gelar tiap Desember, Hero World Challenge, telah 14 kali digelar di lapangan ini. Woods sendiri akan memulai turnamen kali ini dengan status pemegang 82 gelar PGA TOUR, rekor kemenangan terbanyak yang telah lama dipegang Sam Snead.

”Saya harus melihat besok di sembilan hoole pertama karena green-nya sangat berbeda ketimbang terakhir kalinya kami bermain di sini.” — Tiger Woods.

Kini bintang berusia 44 tahun itu akan berusaha menciptakan sejarah baru, tanpa dukungan dan sorakan para penonton. Keputusan memainkan turnamen tanpa penonton harus diambil untuk membatasi penyebaran virus corona.

Ironisnya, gelar ZOZO CHAMPIONSHIP 2019 itu menjadi gelar terakhir yang Woods menangkan. Ia sempat bermain dalam tujuh turnamen sejak putaran final di Jepang itu, termasuk empat turnamen sejak pandemi merebak bulan Maret lalu.

Meski merasa akrab dengan lapangannya, suasana pekan ini bakal berbeda jauh dari pekan yang biasa ia mainkan di Sherwood. Hero World Challenge biasanya diikuti 16 pemain, termasuk juara bertahan, 11 pemain teratas dari Official World Golf Ranking, dan empat undangan sponsor yang dipilih oleh yayasan yang dibangun Woods.

Peserta lebih banyak, kompetisi lebih berat, dan ada lebih banyak hal yang dipertaruhkan. Namun, Woods siap menjawabnya.

”Memang jumlah peserta jauh lebih besar daripada yang biasa saya hadapi ketika bermain di sini. Jadi, situasinya lebih berbeda,” ujar Woods. ”Saya harus melihat besok di sembilan hoole pertama karena green-nya sangat berbeda ketimbang terakhir kalinya kami bermain di sini. Semoga, semuanya berjalan lancar sejak hari Kamis dan saya bisa mendapatkan pekan yang memuaskan lagi.”